Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilempar Batu Saat Bikin Konten Tegur Pengendara Lawan Arah di Slipi, Laurendra Hutagalung Tak Lapor Polisi

Kompas.com - 06/09/2023, 17:55 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kreator konten Laurendra Hutagalung tak akan melapor ke polisi meski dilempari batu oleh sejumlah orang.

Pelemparan batu terjadi saat krunya membuat konten menegur pengendara yang melawan arah di Flyover Slipi, Jalan Kemanggisan Utama, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (5/9/2023).

"Enggaklah (melapor), itu kan hal biasa, maksudnya lempar batu. Tetapi kalau kena kepala ya bolehlah lapor," kata Laurendra saat dihubungi, Rabu (6/9/2023).

"Soalnya enggak kena, dia juga kayaknya lempar itu tanggung, itu dari ujung kolong. Dia rada-rada takut juga lempar ke kami, enggak sampai, soalnya jarak kami agak jauh," sambung dia.

Baca juga: Bikin Konten Tegur Pengendara Lawan Arah di Slipi, Kru Laurendra Hutagalung Diteriaki dan Dilempar Batu

Menurut dia, cekcok dengan pengendara yang ditegur merupakan hal biasa. Namun, jika terjadi kekerasan, maka Laurendra mengaku tak segan untuk menempuh jalur hukum.

Sebelumnya, Laurendra dan krunya juga terlibat keributan ketika menegur pengendara melawan arah di Tebet, Jakarta Selatan. Lantaran krunya dipukul, ia kemudian melapor ke polisi.

"Kemarin sudah berlebihan itu yang di Tebet, main pukul, asal jangan begitu. Kalau cekcok, debat, mengancam, itu hal biasa menurut kami," ujar Laurendra.

Ia menjelaskan, pelemparan batu bermula ketika salah satu pengendara motor nekat melawan arah meski sudah diperingatkan. Pengendara itu lalu terjatuh setelah ditarik kru Laurendra.

"Jadi tarikan ini bukan tarikan sengaja, maksudnya jangan (lawan arah). Jatuhlah, dia goyang," ucap Laurendra.

Baca juga: Satu Pengendara Motor Jatuh karena Ngeyel Lawan Arah di Slipi, Berujung Kru Laurendra Hutagalung Ditimpuki Batu

Hal ini memicu amarah warga sekitar. Warga dan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) melempari Laurendra dengan batu.

Setidaknya ada empat batu berukuran besar dilempar ke arah Laurendra dan timnya, tetapi tidak kena.

Laurendra sendiri mengaku telah meminta izin untuk membuat konten di Flyover Slipi kepada kepolisian. Dengan alasan keamanan, polisi akhirnya menemani kegiatan mereka.

"Habis dia lempar (batu), keluar buser tiga orang mengamankan. Diajak mengobrol, enggak ditangkap ya, cuma diamanin. (Kata polisi), 'Jangan buat kayak begitu, jangan lempar batu'," tutur Laurendra menirukan percakapan polisi kepada warga.

Baca juga: Laurendra Hutagalung Ribut Lagi dengan Pengendara Motor Lawan Arah, Kali Ini di Flyover Slipi

Setelah 40 menit menegur pengendara di lokasi, kru kreator konten ini pun membubarkan diri. Pasalnya, kondisi saat itu tidak lagi kondusif.

"Akhirnya lanjut lagi nih sampai 10-15 menit, kemudian kami membubarkan diri karena makin banyak, ya kami mundur saja lah," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com