JAKARTA, KOMPAS.com - Bandar narkoba asal Kampung Bahari, Alex Bonpis, bakal menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Kamis (21/9/2023).
Hal tersebut dibenarkan Humas PN Jakarta Utara Maryoni.
"Sesuai SIPP, besok (Alex Bonpis akan jalani) agenda tuntutan," ujar Maryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Selain Edarkan Sabu, Bandar Alex Bonpis Diduga Lakukan Pencucian Uang
Kendati demikian, Maryoni tidak bisa memastikan pukul berapa sidang Alex Bonpis dimulai.
"Tidak bisa dipastikan jamnya, soalnya terkait kehadiran jaksa penuntut umum (JPU)," tutur Maryono.
Diketahui, di bawah kendali Alex Bonpis, roda bisnis narkoba di Kampung Bahari berputar kencang.
Alex Bonpis disebut-sebut menjadi bandar sabu terbesar di Kampung Bahari, yang memiliki jaringan nasional alias antar-pulau.
Diberitakan sebelumnya, Kompol Kasranto, terdakwa kasus peredaran narkotika yang dikendalikan Irjen Teddy Minahasa, menjual sabu kepada Alex Bonpis.
Baca juga: Linda Ungkap Alur Peredaran Sabu Teddy Minahasa Sampai ke Tangan Bandar Alex Bonpis
Fakta ini terungkap saat JPU menghadirkan Aiptu Janto Situmorang sebagai saksi dalam persidangan di PN Jakarta Barat, Jumat (17/2/2023).
Janto menjelaskan, pada Agustus 2022, Kasranto memintanya mencari pembeli sabu.
Kala itu Kasranto menjabat sebagai Kapolsek Kalibaru, sedangkan Janto bertugas di Unit Reskrim Polsek Muara Baru.
Janto kemudian menemukan Alex sebagai pembeli sabu. Saat itu Alex menghubungi Janto menggunakan nomor pribadi.
"Di awal bulan sembilan (September 2022), kalau enggak salah, Yang Mulia, ada private number dari saudara Alex menanyakan, 'Bang, katanya ada sabu 1 kilogram, berapa harganya, Bang?'" tutur Janto menirukan percakapannya dengan Alex Bonpis.
Baca juga: Kasranto Anak Buah Teddy Minahasa Jual 1 Kg Sabu ke Bandar Alex Bonpis Seharga Rp 500 Juta
Usai bersepakat mengenai pembayaran, Janto mengantarkan sabu seberat satu kilogram tersebut kepada Alex di Kampung Bahari.
Janto lalu menyerahkan uang hasil penjualan sabu sebesar Rp 500 juta kepada Kasranto.
"Setelah saya serahkan duitnya, pas saya mau keluar, Kasranto manggil, 'Eh To', dikasih saya duit Rp 20 juta," sebut Janto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.