JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Rabu (20/9/2023), Tim Khusus (Timsus) Museum Nasional Indonesia memulai proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah setelah kebakaran pada 16 September 2023.
Timsus itu terdiri dari sekitar 100 orang lebih dan bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
Tim ini bekerja untuk mengamankan sejumlah besar artefak bersejarah yang berada di dalam Gedung A.
"Terdapat 817 koleksi yang berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak," ungkap Mahendra dalam keterangannya, dikutip Kamis (21/9/2023).
Dalam proses ini, tim berkoordinasi dengan konservator, arkeolog, antropolog, ahli budaya, ahli sejarah, kurator, dan akademisi.
Selain menyelamatkan koleksi artefak bersejarah Museum Nasional, tim ini juga berkoordinasi untuk menyusun rencana pemulihan museum.
Baca juga: Memulihkan Kembali Ratusan Benda Bersejarah Usai Kebakaran Museum Nasional, Berbagai Ahli Dilibatkan
“Perhatian utama kerja sama ini juga ditujukan untuk meningkatkan sistem keamanan dan pengamanan koleksi benda bersejarah yang berada di seluruh museum dan cagar budaya di Indonesia,” ujar Mahendra.
Lebih lanjut, ujar Mahendra, tim ini juga telah membuka komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk mitra dari luar negeri.
Timsus telah berkonsultasi dengan konservator yang menangani pemulihan Gereja Notre Dame, Paris, Perancis.
“Kami telah berbicara dengan pemerintah Perancis secara khusus, karena pengalaman para ahli di sana dalam melakukan pemulihan pascakebakaran Notre Dame di Paris pada 2019,” kata Mahendra.
Selain bermitra dengan ahli dari Perancis, Timsus Museum Nasional Indonesia juga membuka diskusi dengan pemerintah Belanda terkait upaya pemulihan cagar budaya.
Baca juga: Kebakaran Museum Nasional, Ratusan Benda Bersejarah Telah Dievakuasi
“Kami juga sudah berdiskusi dengan pemerintah Belanda mengenai berbagai aspek pemulihan, khususnya terkait pembangunan gedung cagar budaya dan manajemen koleksi,” kata Mahendra.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang melanda Gedung Pameran Koleksi Museum Nasional, di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat,
Sabtu (16/9/2023).
Api pertama kali muncul dari bedeng petugas proyek perbaikan bangunan Museum Nasional yang berada di samping Gedung A sekitar pukul 20.00 WIB.
Dugaan sementara, api muncul akibat korsleting di bedeng, kemudian merambat ke Gedung A Museum Nasional di dekatnya.
Api berhasil dipadamkan seluruhnya dua jam kemudian atau sekitar pukul 22.00 WIB.
Meskipun kebakaran hanya berlangsung selama dua jam, sebanyak 817 artefak bersejarah yang tersimpan di museum mengalami kerusakan, baik ringan hingga berat.
Baca juga: Megawati Minta Nadiem Perbaiki Fasilitas Keamanan Museum Nasional
Aparat kepolisian tengah menyelidiki dugaan unsur pidana dalam kebakaran Museum Nasional Indonesia.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, polisi memastikan penegakan hukum jika ada kemungkinan perbuatan pidana.
“Pasti, kami pastikan proses hukum akan ditegakkan manakala ditemukan adanya potensi-potensi, hal-hal yang memang mengarah pada perbuatan pidana,” kata Komarudin
Hingga kini, 24 saksi diperiksa usai kebakaran. Pemeriksaan itu dilakukan pada Minggu siang.
“Saat ini interogasi masih terus dilakukan. Sudah ada 24 (saksi) yang secara bergantian dimintai keterangan,” tutur Komarudin.
Baca juga: Selidiki Penyebab Kebakaran Museum Nasional, Polisi Telah Periksa 24 Saksi
Saksi-saksi itu terdiri dari petugas keamanan museum dan pekerja bangunan yang tengah berjaga saat kebakaran terjadi.
“Itu (saksi) ada dari sekuriti yang bertugas pada saat itu. Ada juga petugas pekerja yang memang kesehariannya beraktivitas di museum,” kata dia.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah mengamankan rekaman CCTV di beberapa titik lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
(Penulis: Xena Olivia | Editor: Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.