JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih masih terjadi di sejumlah kawasan di Ibu Kota Jakarta dan kota tetangga, yakni Bekasi dan Tangerang Selatan, beberapa waktu belakangan ini.
Salah satu wilayah yang paling terdampak terjadi di Kalideres, Jakarta Barat. Adapun krisis air bersih di wilayah ini sudah terjadi selama dua pekan terakhir.
Perumda Air Minum Jaya (PAM Jaya) menyebutkan, Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Hutan Kota, Jakarta Barat hingga kini masih mengalami gangguan.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Jakarta: Bagaimana Solusinya?
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, kondisi ini mengakibatkan sekitar 18 kelurahan di Jakarta mengalami krisis air bersih. Aktivitas sehari-hari warga pun terganggu.
Menurut Arief, penyebab utama gangguan IPA Hutan Kota adalah kemarau panjang yang melanda Ibu Kota dan membuat air menjadi keruh.
Kemarau ini membuat kualitas air yang diolah IPA Hutan Kota mengalami penurunan dan tidak memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan RI.
"Terjadinya penurunan suplai air yang terjadi sejak 8 September 2023," kata Arief.
Baca juga: Suplai Air Bersih Masih Terganggu, PAM Jaya: 18 Kelurahan Terdampak Krisis
Krisis air bersih melanda sejumlah permukiman warga di Keranggan, Setu, Tangerang Selatan, sejak dua bulan terakhir.
setidaknya ada 700 kepala keluarga (KK) yang kesulitan air bersih karena sumur warga mengering akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
Akibatnya, aktivitas warga terganggu lantaran harus menyuci hingga mandi di kali.
Tak sedikit warga pun rela antre untuk mendapatkan air bersih dari mobil tangki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kondisi serupa juga terjadi di Bekasi. Pencemaran Kali Bekasi berimbas pada terganggunya pasokan air bersih yang dikelola Perumda Tirta Patriot untuk melayani masyarakat.
Akibatnya, banyak warga Bekasi yang mengeluhkan kekurangan air bersih. Mereka kesulitan mandi, buang air, masak bahkan sekadar untuk mencuci tangan karena airnya yang keruh dan berbau.
Alhasil, warga berbondong-bondong membuat pengaduan melalui media sosial. Ketidakpastian mendapat pasokan air bersih membuat mereka kelimpungan.
"Airnya jarang banget jernih, seringnya kecoklatan, bahkan hitam kayak air got (comberan)," kata salah satu warga Bekasi, Winda Oktavia, kepada Kompas.com, Jumat (15/9/2023).
Baca juga: Heru Budi Minta Dirut PAM Jaya Segera Atasi Krisis Air Bersih di Kalideres
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.