Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Sultan Korban Kabel Fiber Optik, Kini Dokter Fokus pada Kerongkongan dan Pita Suara

Kompas.com - 22/09/2023, 14:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan Sultan Rifat Alfatih, korban kabel fiber optik milik PT Bali Tower di kawasan Jakarta Selatan pada Januari 2023 lalu, di RS Polri Kramatjati masih berjalan.

Ayah Sultan, Fatih menuturkan bahwa saat ini ada dua fokus utama tim dokter yang menangani anaknya.

"Sekarang tim dokter fokus pada dua hal, yakni fungsi menelan untuk makannya dan fungsi bicara pada pita suara," ungkap dia kepada Kompas.com, Kamis (21/9/2023).

Fungsi menelan, atau perbaikan pada kerongkongan, dilakukan agar Sultan dapat kembali makan seperti biasa, bukan lagi dengan asupan makanan dalam bentuk cairan yang disuplai melalui selang seperti saat ini.

Baca juga: Berat Badan Sultan Korban Kabel Fiber Optik Sudah 53 Kilogram, Ginjalnya Pun Membaik

Sementara untuk fungsi bicara, perbaikan dilakukan pada pita suaranya.

Fatih mengatakan, para dokter akan lebih fokus pada perbaikan fungsi menelan agar asupan nutrisinya lebih baik dan tercukupi.

"Karena sampai saat ini, makan dan minumnya masih dari selang yang di hidung," ucap dia.

Kerongkongan menyempit

Berdasarkan hasil pemeriksaan melalui metode endoskopi, terjadi penyempitan pada saluran kerongkongan Sultan.

Menurut penjelasan dokter, ada bagian yang sebelumnya terputus pasca kecelakaan, tetapi kini menyempit dan bahkan nyaris tertutup.

Baca juga: Sultan Rifat Semakin Membaik, tapi Kabel Optik Masih Membelit

Sebab, ada jaringan baru yang tumbuh di sana. Fatih menjelaskan, tim dokter akan berfokus untuk melakukan pelebaran di kerongkongan.

"Sultan sudah dilakukan dua kali operasi untuk proses pelebaran yang disebut dilatasi. Ini sudah dilakukan, alhamdulillah semuanya berjalan sesuai rencana tim dokter," ungkap dia.

Rencananya, pekan depan Sultan akan menjalani operasi ketiga untuk proses dilatasi.

Sudah bisa bicara

Terkait pita suara, Sultan sudah menjalankan operasi suntik lemak pada pita suara pada 22 Agustus lalu.

Operasi dilakukan untuk mengurangi volume cairan termasuk air liur masuk ke paru-paru. Pita suaranya pun rapat kembali.

Dengan demikian, Sultan sudah bisa berbicara secara perlahan. Namun, suaranya terdengar berbeda.

"Dicoba Sultan disuruh ngomong, bisa. Cuma suaranya kayak robot. Lalau ditanya sudah bisa bicara, secara prinsip bisa," ujar Fatih.

Baca juga: PT Bali Tower Belum Beri Kompensasi, Ayah Sultan Rifat: Mereka Konsolidasi Internal Dulu

"Tapi, aktualnya belum (bisa bicara) karena prosesnya agak panjang. Kalau mau bicara, alat (trakeostomi) di leher harus dilepas. Kemudian (lubang trakeostomi) ditutup pakai tangan, baru keluarkan suara," imbuh dia.

*Kronologi kecelakaan Sultan*

Diketahui, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.

Saat itu, Sultan diketahui tengah menghabiskan waktu libur semesternya dengan kembali ke kediamannya.

"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih, ayah Sultan.

Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.

Setelah Sultan menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.

Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan. Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan.

Sebab, sopir diduga tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.

"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ujar Fatih.

"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.

Korban yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.

Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi. Ia bahkan tidak bisa berbicara.

Sultan juga tak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher.

Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan. Akibatnya, berat badannya saat itu terus menyusut.

Setelah kasusnya disorot oleh Menkopolhukam Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Sultan pun diminta menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramatjati sampai saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com