Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Klinik Kecantikannya Dibangun di Atas Saluran Air, Tompi: Saya Datang Kondisinya Sudah Begitu

Kompas.com - 25/09/2023, 23:25 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Penyanyi Tompi membantah tuduhan yang menyebut bangunan klinik kecantikan miliknya yang baru dibangun di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan, menutup saluran air.

Tompi mengatakan, saluran air di klinik kecantikannya memang sudah ditutup sebelum ia membangun klinik tersebut.

"Saya datang kondisinya sudah begitu (saluran air ditutup). Jadi, mereka teriak-teriak 'wah lo bangun bangunan di atas saluran air', bukan saya yang bangun," ungkap Tompi, dikutip dari video YouTube Kompas TV, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Protes Penutupan Saluran Air, Massa Geruduk Klinik Kecantikan Milik Tompi di Bintaro

Tompi menambahkan, pendirian bangunan klinik miliknya sudah mendapat izin dari dinas terkait.

"Dari saya datang, dari saya beli tanah ini, area di depan situ sudah pernah dibeton. Saya mengecek semalam katanya sudah ada surat resmi dari dinas perairan yang memperbolehkan area itu dipakai, dengan syarat dibangun turap sampai ke ujung dan ikut menjaga kebersihan kali. Nah, itu sudah ada suratnya saya mintain ke penjual yang lama," tutur Tompi.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah massa menggelar unjuk rasa di depan klinik kecantikan Beyoutiful milik penyanyi Tompi di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan, pada Senin (25/9/2023).

Massa memprotes keberadaan klinik milik Tompi itu lantaran dibangun di atas saluran air.

Baca juga: Mayat Terbakar Ditemukan di Lanud Halim Perdanakusuma

"Klinik Beyoutiful ini terindikasi melanggar aturan dengan melakukan pembetonan kali yang digunakan untuk parkir secara komersial untuk kepentingan perusahaan," kata Apri, koordinator aksi, dikutip dari video YouTube Kompas TV, Senin.

Apri menjelaskan, warga khawatir saluran air yang tertutup akan mengakibatkan banjir.

Selain itu, warga juga menuntut pihak manajemen untuk menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar.

Baca juga: Diduga Bakar Kebun di Tangerang, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

"Kita masyarakat mengawal atas aturan yang telah dilanggar. Dan kita minta untuk OPD-OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait yang ada di kota Tangsel ini menindak tegas apa yang menjadi kesalahan dan pelanggaran aturan yang dibuat oleh Tompi," jelas Apri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Megapolitan
Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com