Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air di Bekasi, Warga Berbondong-bondong Ambil Air dari Kubangan Pipa PDAM yang Bocor

Kompas.com - 27/09/2023, 13:24 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tak punya pilihan lain di tengah krisis air bersih, warga Bekasi berbondong-bondong mengambil air dari kubangan pipa PDAM di Jalan Raya Tarumajaya, Desa Setiamulia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Dari pengamatan Kompas.com, Rabu (27/9/2023), warga berdatangan membawa ember dan galon demi mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan rumah tangga.

Proyek perbaikan pipa saluran air PDAM yang bocor itu berada tepat di pinggir Jalan Raya Tarumajaya. Air yang keluar cukup deras sehingga dimanfaatkan warga.

Sejak pagi, sejumlah warga mengambil air dengan menggunakan gayung atau ember, lalu kemudian dimasukkan ke dalam jerigen atau galon.

Baca juga: PAM Jaya Sebut Ada Kebocoran Pipa di Petamburan, Sebabkan Krisis Air Bersih di Jakarta

Meski air yang keluar tidak terlalu jernih, warga tetap memanfaatkan air tersebut karena tak punya pilihan lain.

Ironisnya, warga yang mengambil air kubangan di pipa bocor milik PDAM itu kebanyakan adalah pelanggan PDAM juga.

Salah satunya Sindy (23) pelanggan PDAM yang sudah dua pekan tidak mendapatkan distribusi air dan terpaksa mengambil dari kubangan tersebut.

"Saya pakai air PAM juga, sudah hampir dua minggu (air di rumah tidak keluar). Keluar cuma kayak netes-netes saja. Ya sudah mendingan cari air ke mana saja, yang penting dapat air," ujar Sindy saat ditemui di lokasi.

Sindy tidak punya pilihan lain. Ia terpaksa mengambil air di kubangan tersebut bolak-balik menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Instagram-nya Diserbu Warganet soal Krisis Air, Wali Kota Bekasi: Seakan Pemerintah Tidak Berupaya

"Ya terpaksa, air buat mandi dan nyuci. Ngambil pakai galon saya bawa motor, mondar-mandir ada kali 15 kali," ucap dia.

Dalam sehari, ada belasan galon yang diangkut Sindy. Sudah hampir dua minggu ia dan keluarga menggunakan air kubangan itu.

"10 sampai 15 galon, mondar-mandir saja. Sudah mau dua minggu saya di sini (ngambil air)," ungkapnya.

Tak hanya Sindy, Ujang (52) warga Kampung Tanggul Serong, juga terpaksa mengambil air dari kubangan tersebut.

"Di wilayah saya mati semua air, sudah seminggu lebih. Hari ini saya ngambil tiga galon. Saya baru kali ini ngambil di sini, biasanya ngambil dari Cilincing (rumah saudara)," papar Ujang.

Ujang mengatakan, air yang dia ambil dari kubangan itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Katanya sih ini air PAM yang tumpah. Saya ambil untuk masak," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com