Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2023, 19:47 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswi Sekolah Dasar (SD) 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dilaporkan terjatuh dari gedung lantai 4 sekolah pada Selasa (26/9/2023) pukul 08.00 WIB.

Berdasarkan keterangan kepolisian, siswi berinisial R (13) itu diduga kuat tewas setelah loncat dari lantai 4 gedung sekolah. Perundungan disebut-sebut jadi pemicu R terjun dari atas gedung.

Apabila benar demikian, Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri mendesak seluruh Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah, dan Kepala Sekolah membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah (TPPK).

Baca juga: P2G Desak Sekolah Jelaskan Secara Jujur dan Transparan Penyebab Siswi SD Terjun dari Lantai 4 Sekolahnya

"Tim ini sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah," ucap Iman dalam penjelasannya kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

P2G menilai masih sangat minim sekolah yang sudah membentuk TPPK hingga hari ini. Iman menegaskan, TPPK di sekolah jangan sekadar formalitas dan administratif belaka.

"Setiap guru dan siswa dipastikan harus betul-betul diberi pemahaman dan keterampilan cara mencegah dan menanggulagi kekerasan di sekolah," ungkap Iman.

Minta sekolah jujur dan transparan

Berdasarkan dugaan sementara itu, P2G menyayangkan apabila pemicu R melompat dari lantai 4 itu benar akibat perundungan.

Baca juga: KPAI Bakal Awasi Penyelidikan Kasus Siswi SD yang Lompat dari Lantai 4 Sekolahnya

"Dalam peristiwa siswi SDN Pasanggrahan, Jaksel, P2G mendesak pihak sekolah menjelaskan dengan jujur dan transparan," ucap Iman.

Iman menjelaskan, pihak kepolisian pun harus mendalami dan mengungkap kasusnya secara jujur dan terbuka apa yang menjadi penyebab anak korban loncat dari lantai 4.

"Seandainya ada indikasi anak menjadi korban perundungan tentu miris dan ironis sekali," kata Iman.

Di sisi lain, Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G Feriyansyah menjelaskan, ada beberapa faktor kemungkinan penyebab anak korban melakukan tindakan fatal tersebut berdasarkan kajian epidemologi kesehatan.

Baca juga: KPAI Minta Masyarakat Berhenti Sebar Video Siswi SD Lompat dari Lantai 4

Pertama, bisa faktor rentetan kejadian yang tidak mengenakkan pada hari itu. Kedua, akumulasi tekanan dan stres atas lingkungan sosial yang tidak aman dan nyaman.

"Misalnya karena sering mendapatkan tindakan perundungan(bullying) dalam jangka waktu cukup lama," ucap dia.

"Ketiga, karena tak kuasa lagi menahan penyakit kambuhan yang diderita," ucap Feriyansyah melanjutkan.

Beda versi

Sebagai informasi, R melompat dari lantai 4 gedung SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Baca juga: KPAI Janji Bakal Awasi Trauma Healing Murid yang Saksikan Siswi SD Loncat dari Lantai 4 Sekolah

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Megapolitan
Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Megapolitan
Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Megapolitan
9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

Megapolitan
Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti 'Office Boy' untuk Berswafoto

Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti "Office Boy" untuk Berswafoto

Megapolitan
Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Megapolitan
Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Megapolitan
Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza 'Cipung', Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi 'Happy'

Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza "Cipung", Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi "Happy"

Megapolitan
Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Megapolitan
2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

Megapolitan
Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Megapolitan
Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Megapolitan
Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Megapolitan
'Headway' LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

"Headway" LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

Megapolitan
KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com