JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik pelarangan penjualan daring melalui aplikasi social e-commerce Tiktok Shop tak kunjung berakhir.
Sejumlah konsumen menganggap pelarangan Tiktok Shop kurang efektif lantaran tak memberi jaminan pelanggan Pasar Tanah Abang akan kembali.
Pekerja lepas Rico (22), salah satunya. Dia mengetahui dan bersimpati terhadap para pedagang di Pasar Tanah Abang yang sepi pembeli.
Menurut dia, pelarangan Tiktok Shop bukan solusi.
“Dengan menutup Tiktok Shop atau Shopee Live, enggak akan mengembalikan pembeli di Tanah Abang yang katanya sepi pembeli,” tutur Rico kepada Kompas.com saat dihubungi.
“Karena memang sekarang sudah eranya digital, yang konvensional harus menyesuaikan,” sambung dia.
Rico berharap Pemerintah bisa memberikan edukasi strategi pemasaran kepada para pedagang agar dapat berjualan secara daring. Menurut dia, permasalahan utamanya bukan berada di aplikasi itu sendiri, melainkan perkembangan zaman dan teknologi.
“Di mana ya kalau dilihat itu (perkembangan zaman dan teknologi) bukan masalah. Kasihan pedagang, cuma mereka enggak ada pilihan lagi. Mereka harus pikirkan cara promosi dan kreatif untuk pemasaran,” ujar dia.
Baca juga: Sayangkan Larangan Jualan di Social Commerce, Konsumen: Padahal Harganya Lebih Murah
Pegawai swasta bernama Putri (28) mengatakan hal serupa. Menurut dia, tanpa Tiktok Shop, ada banyak konsumen di berbagai e-commerce lainnya, contohnya Shopee dan Tokopedia.
“Enggak ngaruh (Tiktok Shop dilarang). Sebelum ada Tiktok Shop aja tuh rame kan orang belanja online di platform lainnya,” kata Putri kepada Kompas.com.
“Kalau dari aku yang faktor mager, memang lebih suka belanja online saja,” lanjut dia.
Begitu juga dengan pegawai swasta Elias (27). Dia berpendapat, kecil kemungkinan Pasar Tanah Abang kembali ramai dengan adanya pelarangan penjualan lewat Tiktok Shop.
“Karena kan tetap saja ada Shopee, Lazada, dan lain-lain di mana konsumen bisa beli baju secara instan. Dari rumah enggak usah pakai keluar lagi,” celetuk dia.
Putri menimpali, dia justru terbantu dengan adanya Tiktok Shop. Bagi dia, sistem berjualan melalui siaran langsung membantunya mengetahui informasi terkait produk yang ingin dibeli dengan lebih detail.
“Di Tiktok Shop lebih informatif. Aku jadi ada pandangan barangnya kayak apa,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.