JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah konsumen berkeberatan atas keputusan pemerintah yang bakal melarang social commerce, yakni TikTok Shop, Facebook, dan Instagram untuk bertransaksi jual-beli dalam platformnya.
Mereka berkeberatan lantaran putusan tersebut malah akan merugikan banyak pihak, terutama konsumen yang sudah terbiasa berbelanja di social commerce.
Vera (25), warga yang biasa bertransaksi jual beli di platform media sosial mengaku tak setuju apabila social commerce dilarang.
Baca juga: Tak Setuju Larangan Jualan di Social Commerce, Konsumen: Kalau Ditutup, Malah Rugikan UMKM
"Kalau sebagai pembeli sih enggak sepakat ya, soalnya memang buat pembeli potongan harganya lumayan apalagi kalau lagi (siaran) live," ungkap Vera kepada Kompas.com, Selasa (26/9/2023).
Vera menambahkan, social commerce juga kerap memberikan promosi berupa gratis ongkos kirim kepada konsumen.
Salah satunya TikTok Shop yang rutin memberikan banyak promosi kepada para penggunanya.
"Menurut saya di TikTok juga banyak UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang selama ini sudah punya market-nya sendiri di sana. Kalau misalkan ditutup justru bakal merugikan UMKM," jelas Vera.
Vera berpandangan, perlu ada kebijakan lain dari pemerintah apabila kehadiran social commerce sebagai platform bertransaksi dianggap merugikan pedagang toko offline.
Terlebih, konsumen cenderung memilih berbelanja online lantaran kepraktisannya.
"Kalau misalkan dengan adanya TikTok Shop ini bikin pedagang offline merugi, mungkin perlu policy lain dari pemerintah. Entah bantuin jualannya, kasih edukasi atau apa pun," ucapnya.
Baca juga: Sayangkan Larangan Jualan di Social Commerce, Konsumen: Padahal Harganya Lebih Murah
Lebih lanjut Vera mengatakan bahwa ia akan belanja online di platform e-commerce jika tak bisa lagi berbelanja di social commerce.
"Sebenarnya di Shopee juga ada sesi live yang barangnya jadi didiskon, tetapi mungkin enggak seheboh di TikTok," tutur Vera.
Konsumen lain bernama Firda (26) menilai bahwa kehadiran social commerce justru membantu UMKM yang tak memiliki lapak berjualan.
Tanpa modal besar untuk menyewa ruko, penjual bisa bebas bertransaksi melalui platform ini.
"Pemerintah tapi lihat enggak ya, di TikTok Shop itu ada lho beberapa pedagang-pedagang kecil. Sering saya lihat di TikTok Live ada bapak-bapak yang berjualan barang-barang rumah tangga," jelas Firda kepada Kompas.com, Selasa.
Baca juga: Selain Tersaingi Live Shopping, Pedagang di Pasar Tanah Abang juga Tergerus Marketplace
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.