Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampas Tas Wanita Muda di Bekasi Ditangkap, Tiga Masih Buron

Kompas.com - 27/09/2023, 20:30 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Satu dari empat pelaku perampasan tas di depan gedung baru Pengadilan Negeri (PN) Bekasi berhasil diringkus Polres Metro Bekasi Kota.

Peristiwa perampasan tas tersebut terjadi pada Minggu (24/9/2023) pukul 04.45 WIB, di Jalan Pangeran Jayakarta, RW 03, Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

"Tersangka (D) bersama tiga temannya menaiki motor dari Cilincing, Jakarta Utara, menuju Kota Bekasi, di TKP, mereka melihat korban," ujar Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kompol Erna Ruswing saat konferensi pers, Rabu (27/9/2023).

Saat itu, korban MS (20) mengendarai sepeda. Keempat pelaku menarik tas yang dipakai korban.

Baca juga: Nasib Nahas Ridho, Korban Perampasan HP yang Dipukuli Warga karena Dikira Maling

MS sempat melawan. Akibatnya, telinga kiri dan tangan kanannya terluka terkena sabetan celurit pelaku.

"Saat menarik tas korban, pelaku langsung menyerang MS menggunakan celurit hingga mengenai telinga kiri dan tangan kanan korban," ujarnya.

Erna menuturkan, dari pengakuan D (35), dia dan kawannya baru melakukan perbuatan tersebut.

"Dari pengakuan, tersangka baru kali ini beraksi, tapi masih kita dalami," kata dia.

Erna melanjutkan, tiga pelaku lain masih dalam pengejaran. Satu pelaku belum diketahui identitasnya.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Identitas Komplotan Mengaku Debt Collector Perampas Motor Kurir di Cilangkap

"Yang DPO inisial K dan T, satu lagi belum diketahui," ungkapnya.

Sementara itu, D bukan warga asli Bekasi melainkan pendatang baru yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah.

"Tersangka sudah berkeluarga. Jadi motifnya mengambil tas korban untuk diambil isinya. Hasilnya digunakan untuk keperluan sehari-hari," tutur Erna.

Tersangka disangkakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan hukuman penjara maksimal 12 tahun penjara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Megapolitan
Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Megapolitan
Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Megapolitan
Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Megapolitan
Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Megapolitan
Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Megapolitan
RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien 'Caleg Gagal'

RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien "Caleg Gagal"

Megapolitan
Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Megapolitan
Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Megapolitan
Sebut Aiman Pantas Protes atas Laporannya, Pengamat: Ini Pasal Karet

Sebut Aiman Pantas Protes atas Laporannya, Pengamat: Ini Pasal Karet

Megapolitan
Minimarket di Sebelah Tokonya Dirampok, Alamsyah: Ini Baru Pertama Kali Terjadi

Minimarket di Sebelah Tokonya Dirampok, Alamsyah: Ini Baru Pertama Kali Terjadi

Megapolitan
Kritik Wacana Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Fraksi PDI-P: Jangan Kebiri Hak Warga!

Kritik Wacana Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Fraksi PDI-P: Jangan Kebiri Hak Warga!

Megapolitan
Tolak RUU DKJ soal Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, F-PKS: Harus Kembali ke Semula

Tolak RUU DKJ soal Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, F-PKS: Harus Kembali ke Semula

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com