Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikunjungi Kaesang, Rumah Belajar Waduk Pluit Ingin Diakui Pemerintah meski Tenaga Pengajarnya Lulusan SMA

Kompas.com - 28/09/2023, 13:42 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nenek Dela (73), pemilik Rumah Belajar Waduk Pluit yang berlokasi di Jalan Muara Baru Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, berharap rumah belajar miliknya diakui oleh pemerintah.

Hal itu disampaikan Nenek Dela ketika Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyambangi Rumah Belajar Waduk Pluit, pada Rabu (27/9/2023).

“Harapan kami tempat kami belajar itu diakui oleh pemerintah,” kata Nenek Dela di depan Kaesang saat ditemui di Waduk Pluit, Rabu.

Baca juga: Rumah Belajarnya Dikunjungi Kaesang Pangarep, Nenek Dela: Ratapan Kami Tidak Diakui Pemerintah

Nenek Dela menyampaikan bahwa dirinya memang sengaja mengundang Kaesang untuk hadir di Rumah Belajar Waduk Pluit.

Sebab, rumah belajar miliknya itu tidak pernah diakui oleh pemerintah gara-gara status pendidikan tenaga pengajarnya.

“Kami belajar gratis ya, dan memang kami mengundang Mas Kaesang dengan harapan ratapan kami itu yang tidak pernah diakui sama pemerintah,” kata Nenek Dela.

“Karena, tenaga pengajarnya itu hanya SMA. Kami sudah meminta kebijakan sama Menteri Pendidikan, tapi pengajarnya harus S1,” ujar Nenek Dela lagi.

Oleh sebab itu, Nenek Dela mengaku kecewa. Padahal, kehadiran Rumah Belajar Waduk Pluit berkesinambungan dengan visi pemerintah.

Baca juga: Blusukan ke Pasar Malam Waduk Pluit, Kaesang Pangarep Dapat Keluhan Para Pedagang

“Tujuan kami mengadakan belajar gratis karena tujuan kami untuk selalu mendukung program pemerintah, yaitu mencerdaskan anak bangsa, yang tidak mampu masuk TK jadi punya, ‘ya sudah, yang penting bisa baca tulis’ dan kelanjutannya bisa SD,” tuturnya.

Adapun Kaesang ditemani oleh sang istri, Erina Gudono dan sejumlah elite PSI ketika menyambangi Rumah Belajar Waduk Pluit.

Dalam kesempatan ini, Kaesang terlihat membagikan peralatan sekolah kepada anak-anak di Rumah Belajar Waduk Pluit.

Saat membagikan tas, "kericuhan" antar-anak sempat terjadi. Mereka berebut tas sekolah sesuai keinginan.

"Aku yang itu dong," teriak salah satu anak.

Baca juga: Blusukan ke Waduk Pluit, Kaesang: Ingin Tahu Masalah yang Ada di Masyarakat

"Eh, jangan berebut," sahut Kaesang sambil tertawa.

Adapun saat tiba di Penjaringan, Kaesang yang mengenakan kemeja biru tersebut langsung dikerumuni warga setempat.

Mereka langsung berebut swafoto saat melihat kehadiran putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut.

(Tim Redaksi: Baharudin Al Farisi, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com