Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Jakarta Lebih Panas? Ternyata Ini Penyebabnya...

Kompas.com - 29/09/2023, 08:51 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Celetukan warga Ibu Kota yang mengatakan bahwa Jakarta terasa lebih panas akhir-akhir ini bukanlah isapan jempol belaka.

Ternyata ada sejumlah faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.

Dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), temperatur yang lebih tinggi memang terjadi pada September ini.

Baca juga: Suhu Panas Melanda Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Pertumbuhan awan minim

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, pada bulan September ini posisi semu matahari berada tepat di atas khatulistiwa sehingga sinar matahari terasa lebih terik.

Belum lagi, tingkat pertumbuhan awan yang memang minim turut memicu optimalnya panas sinar matahari.

Hal itu pada akhirnya membuat radiasi matahari masuk tanpa adanya halangan.

"Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," jelas Guswanto.

Disebutkan, suhu udara maksimum di Jakarta pada 10 hari terakhir terpantau mencapai 35-37 derajat Celcius.

Baca juga: BMKG Ungkap Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat di Sebagian Besar Wilayah Indonesia

Musim hujan terlambat datang

Lebih lanjut, Guswanto menjelaskan bahwa El Nino atau pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal yang terjadi saat ini menyebabkan musim hujan datang terlambat.

Menurut Guswanto, sebagian wilayah Indonesia bagian selatan saat ini masih menghadapi musim kemarau, dan hal ini berpotensi berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, wilayah Indonesia bagian utara, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat sudah memasuki musim hujan.

Berdasarkan prediksi BMKG, sebagian wilayah Sumatera lainnya dan juga sebagian Pulau Jawa dan Kalimantan akan menghadapi musim hujan bulan Oktober depan.

Baca juga: Ramai soal Suhu di Jawa Tengah Capai 41 Derajat Celsius, Ini Penjelasan BMKG

Sementara itu, musim hujan di Jakarta dan sebagian besar wilayah Jawa akan terjadi November.

Indonesia bagian timur akan mengelami musim hujan pada Desember.

"Pengaruh El Nino dan IOD positif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan relatif menjadi lebih rendah sehingga musim hujan akan menjadi lebih lambat, sebagian besar terjadi pada bulan November," ungkap Guswanto kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).

(Penulis: Abdul Haris Maulana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com