JAKARTA, KOMPAS.com - Ragam cerita datang dari para pejuang nafkah saat menjajakkan kaki pertama kali di Jakarta, kota metropolitan ini. Termasuk kisah Anita Silvia (25), yang merupakan kakak sekaligus tulang punggung bagi kedua adiknya, setelah ditinggal sang ibu dan ayah beberapa bulan lalu.
Anita tiba di Jakarta pada 16 Mei 2022. Ia datang dari sebuah desa kecil di pelosok Riau bernama Pinang Sebatang, Kabupaten Siak. Bukan hal mudah bagi Anita untuk bekerja di Ibukota.
"Menurutku Jakarta punya ceritanya tersendiri dalam perjalanan hidupku. Apalagi buat aku yang pertama kali merantau jauh dari keluarga," ujar wanita yang bekerja sebagai Call Center di perusahaan multimedia itu, kepada Kompas.com di kawasan Blok M, Jakarta Selatan pada Minggu (1/10/2023).
Baca juga: Tak Takut Jualan di Gang Mayong, Miswadi: Jakarta Keras, Sehari Enggak Kerja, Enggak Makan
Tak jarang, Anita juga mendengar keraguan dari orang-orang terdekat tentang sulitnya bertahan hidup di Jakarta.
"Dulunya aku sering dengar orang-orang bilang kalau hidup di Jakarta itu keras dan sering kali juga orang-orang terdekatku menganggap aku enggak bakalan sanggup ngejalani hidup tanpa orangtua apalagi di kota yang katanya keras dalam menjalani kehidupan ini," tutur dia.
Namun demikian, ia justru menilai, Jakarta yang tinggali sejak 17 bulan lalu, tidaklah sekeras itu.
"Ternyata bagiku Jakarta enggak sekeras yang ada dalam pikiranku dulu. Jakarta mengajarkanku lebih tangguh dan mandiri menjalani hidup," ujar dia.
Adapun salah satu tantangan terbesar saat mencari nafkah di kota ini, selain jauh dari keluarga ialah Anita harus belajar memahami rute-rute transportasi umum.
Sebab, di daerah asalnya, keberadaan transportasi umum bisa dikatakan tidak ada. Seluruh masyarakat mengandalkan kendaraan pribadi untuk mobilitas harian di Desa Pinang Sebatang.
"Menurutku tidak susah hidup di sini. Hanya saja aku butuh menyesuaikan dalam hal transportasi karena memang selama ini kalau mau pergi-pergi enggak pernah pakai transportasi umum," katanya.
Baca juga: Merasakan Kerja di Ibu Kota, Siti Fauziah: Jakarta Keras
"Dan di Jakarta aku harus terbiasa menggunakan transportasi umum. Aku ingat yang pertama kali ngajarin aku naik Transjakarta itu dua sahabatku yang duluan bekerja di sini," ucap Anita seraya tersenyum kecil.
Saat ditanya, hal apa yang paling membuatnya kaget ketika memulai lembaran baru di ibukota, Anita menjawab cukup tercengang ketika melihat orang berdesak-desakan memasuki gerbong kereta di stasiun.
"Kalau aku pribadi culture shock yang benar-benar aku rasakan ya ngelihat orang yang pagi-pagi udah desak-desakan naik kereta buat pergi kerja. Kayak pertama kali ngelihat langsung bilang dalam diri sendiri 'buset dah gini amat buat menjemput rezeki mesti desak-desakan dalam kereta, enggak kenal usia udah kayak lautan manusia aja'," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.