Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 2 Modus Tewasnya Anak Pamen TNI AU di Lanud Halim, Pakar: Tak Lazim bagi Orang yang Ingin Bunuh Diri

Kompas.com - 02/10/2023, 17:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, tak yakin bahwa putra dari perwira menengah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tewas akibat bunuh diri.

Seperti diketahui, seorang remaja penuh luka bakar berinisial CHR (16) di dalam Pos Spion, ujung landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (24/9/2023).

Tak hanya luka bakar, tubuh korban juga ditemukan sejumlah luka yang diduga akibat penganiayaan. Pihak rumah sakit yang menangani CHR tak bisa menyimpulkan apakah luka itu diakibatkan oleh orang lain atau korban sendiri.

Baca juga: Kasus Kematian Anak Pamen TNI AU di Lanud Halim Disebut Unik, Pakar: TKP Berada di Area Terbuka

"Berdasarkan otopsi, diketahui ada dua modus yang dikenakan ke tubuh almarhum, yaitu penusukan dan pembakaran," ucap Reza kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).

"Umumnya, bunuh diri menggunakan tidak lebih dari satu modus," ucap Reza menambahkan.

Atas dasar itu, Kepolisian RI dinilai tetap perlu mendalami kemungkinan pembunuhan meskipun rekaman kamera closed-circuit television (CCTV) mengarah pada dugaan bunuh.

Penyidik mengidentifikasi CHR tiba ke pos itu sendirian dengan mengayuh sepeda sebelum jasadnya ditemukan. Namun, tak ada CCTV yang aktif berada persis di tempat kejadian perkara.

Baca juga: Pimpinan Komisi III DPR: Banyak Kejanggalan di Kasus Kematian Anak Perwira TNI AU di Lanud Halim

"Tapi bahwa ada luka bakar, apakah pembakaran itu merupakan manifestasi misi kedua dalam aksi kejahatan atau cara pelaku menghilangkan jejak," ucap Reza.

Di sisi lain, Reza melihat ketidaklaziman dari lokasi penemuan jenazah bagi seorang yang diduga ingin bunuh diri.

Ia menganggap kasus ini "unik" karena berbeda dari kasus-kasus dugaan bunuh diri sebelumnya yang pernah ada.

"Ini berlangsung di tempat terbuka. Bukan di ruang pribadi yang tidak bisa diakses umum," ujar Reza.

Baca juga: Tak Yakin Anak Pamen TNI AU Tewas di Lanud Halim akibat Bunuh Diri, Pakar: Lokasi CCTV Tidak Persis di TKP

Penemuan jenazah ini semakin janggal karena area ring satu yang seharusnya mendapat pengamanan ketat justru tak diawasi kamera CCTV.

Pada titik itu, menurut Reza, ada kesan bahwa seandainya itu bunuh diri, pelaku seolah sengaja ingin menciptakan kegemparan.

"Adakah kemungkinan ia ingin memprotes sesuatu yang dia rasa sangat serius dan perlu diketahui masyarakat luas?" tutur Reza.

Seperti diketahui, gerak-gerik CHR terekam di empat dari 18 kamera CCTV yang berada di sekitar Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma telah teridentifikasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com