Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-Anak yang Tewas Tinggal Tulang di Depok Disebut Depresi, lalu Bunuh Diri Bersama

Kompas.com - 07/10/2023, 12:23 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Grace Arijani Harahapan (64) dan anaknya, David Ariyanto Wibowo (38), disebut mengalami depresi hingga memutuskan bunuh diri bersama di rumahnya di Cinere, Depok, Jawa Barat.

Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Nathanael Elnadus J Sumampouw menyampaikan, hal ini diketahui ahli berdasarkan catatan, buku-buku yang dibaca, gaya dan pola hidup, makanan dan minuman, serta rekaman penjelajahan di internet.

"Jadi, pada Grace dalam kondisi depresif, ketidakberdayaan, teralienasi. Mereka sepaham, sepakat bersama anaknya untuk menunjukkan indikasi bersama-sama mengakhiri kehidupan," kata Nathanael dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Ibu yang Tewas Tinggal Tulang Bersama Anaknya di Depok Disebut Delusional dan Paranoid

Keduanya dipastikan bunuh diri dengan berdiam di dalam kamar mandi yang sempit. Korban juga membakar dupa dan arang, serta menutup rapat semua tempat sirkulasi udara dengan plastik.

Apsifor kemudian mendalami bagaimana kondisi psikologis Grace dan David. Hasilnya menunjukkan, ibu dan anak ini sudah lama berniat bunuh diri.

Hal tersebut diperkuat dengan tulisan David yang mengungkapkan dia akan mati bersama sang ibunda.

"Kami menemukan tulisan yang mengindikasikan (bunuh diri)," ujar Nathanael.

"Jika ada yang membaca ini maka itu berarti saya sudah mati bersama ibu saya. Tergantung apakah dia akan meneruskannya atau tidak," demikian tulisan berbahasa Inggris yang ditulis David pada laptopnya.

Baca juga: Teka-teki Jasad Ibu-Anak Tinggal Tulang di Depok Terjawab Sudah...

Nathanael menjelaskan, metode bunuh diri Grace dan David sesungguhnya bukan hal baru. Peristiwa serupa pernah terjadi di Jepang.

Menurut dia, David pun mengetahui ada permasalahan kesehatan mental yang dihadapinya bersama sang ibu.

"Dia juga mempersiapkan langkah-langkahnya, setting pada ruang sempit, dark room, empty room," jelas Nathanael.

"Itu yang kemudian melatarbelakangi pilihannya menjadikan kamar mandi ART di belakang rumah sebagai TKP kalau kita melihat secara psikologis," lanjut dia.

Para ahli menyampaikan, Grace berkepribadian paranoid dan delusional. Sedangkan David terindikasi memiliki kepribadian skizoid.

Baca juga: Jasad Ibu-Anak Ditemukan Tinggal Tulang di Depok, Dokter: Waktu Kematian Tak Jauh Beda

"Kami menemukan adanya indikasi ide terkait dengan bunuh diri pada saudara ini. Perilaku keseharian David ini lebih berorientasi pada diri sendiri," ucap dia.

Sebagai informasi, Grace dan David dinyatakan tewas karena bunuh diri karena tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban.

"Jadi (kasus) di Cinere ini bukan merupakan peristiwa pidana, disimpulkan bukan merupakan peristiwa pidana," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengki Haryadi.

Ia menyebutkan, keduanya tewas dengan mengurung diri di toilet seluas 1,8 x 1 meter. Selain itu, penyidik juga menemukan dupa yang dibakar di lokasi kejadian.

"Jadi, sekali lagi kesimpulannya bukan merupakan peristiwa pidana ataupun tindak pidana. Dan ini dugaan kuat hasil penyelidikan interprofesi, kolaborasi profesi rating tertinggi adalah suicide ataupun bunuh diri," tutur Hengki.

Jasad Grace dan David ditemukan dalam keadaan sisa tulang belulang pada 7 September 2023.

Baca juga: Psikolog Forensik Sebut Anak yang Ditemukan Tewas Tinggal Tulang di Depok Berkepribadian Skizoid

Jasad mereka ditemukan sekira pukul 09.30 WIB. Kepolisian menduga Grace dan David sudah meninggal selama satu bulan.

Penemuan jasad ibu dan anak ini sepintas mengingatkan publik dengan misteri satu keluarga yang ditemukan tewas di perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, tahun lalu.

Kemiripan itu diakui Hengki yang ikut menyelidiki dua kasus kematian misterius ini.

"(Kasus ibu dan anak tewas membusuk di Depok) ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres. Oleh karenanya, polanya kita sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Hengki, Jumat (8/9/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com