Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Bobol Rumah di Cijantung, Uang Jutaan Rupiah hingga Berlian Raib

Kompas.com - 07/10/2023, 16:56 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com -
Salah satu warga Cijantung bernama Feby (36) terkejut karena rumah yang ia huni bersama keluarganya sejak 22 tahun terakhir dibobol maling.

Peristiwa pencurian tersebut terjadi di Jalan Kamboja Dalam, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Sabtu (30/9/2023) sekira pukul 11.00 WIB.

Mulanya, Feby bersama suaminya Bara (33) serta anak tengah pergi ke luar sejak Jumat (29/9/2023) dan tersisa orangtua dan adiknya di rumah.

Namun, orangtua dan adiknya meninggalkan rumah untuk menghadiri acara pernikahan keesokan harinya pada pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Gangguan Psikologi Picu Ibu dan Anak Bunuh Diri Bersama di Depok: Penuh Curiga, Cemas, dan Suka Menyendiri

"Tiba-tiba, pukul 15.30 WIB, tante atau adiknya mama saya telepon ke orangtua saya. Dia kasih informasi kalau rumah kami kemalingan," kata Feby saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Sabtu (7/10/2023).

Feby dan Bara yang mengetahui hal tersebut langsung bergegas kembali ke rumah dan tiba sekitar pukul 16.30 WIB.

Mereka terkejut karena kediaman yang berisi dua kartu keluarga (KK) itu telah porak poranda.

"Pintu utama sudah dijebol dan rusak, slot semuanya hancur. Ketika kami masuk ke dalam, ruang tamu bersih, laci-laci, tidak ada sama sekali yang berantakan," ujar Bara.

"Ketika kami melihat ketiga kamar utama, itu pintunya terbuka lebar dan berantakan sekali, semua isi lemari dibongkar. Salah satu pintu kamar ada yang sudah dikunci, tetap dijebol pakai linggis. Baju berserakan di mana-mana," lanjutnya.

Baca juga: Ibu-Anak yang Tewas Tinggal Tulang di Depok Disebut Depresi, lalu Bunuh Diri Bersama

Setelah dicek, sejumlah barang berharga ternyata hilang dan nominalnya tidak sedikit.

"Yang hilang itu ada tiga laptop, perhiasan berupa emas hingga berlian, koleksi jam tangan, koleksi cincin, sama uang tunai. Ya cukup besar kerugiannya," imbuh Feby.

Setelah peristiwa ini, Feby dan Bara bingung karena ada maling yang nekat beraksi di siang bolong.

Terlepas dari kediamannya yang berdekatan dengan Markas Kopassus Cijantung, pelaku diduga berani memasukkan mobil ke dalam garasi.

"Kebetulan di jam 12.10 WIB itu, kami terima paket. Kami kontak kurir paketnya dan menanyakan, 'waktu datang ke sini, kondisi rumahnya bagaimana sih?'. Dan ternyata menurut kurirnya, pintu pagar terbuka dan ada mobil hitam parkir di garasi," ujar Feby.

Baca juga: Teka-teki Jasad Ibu-Anak Tinggal Tulang di Depok Terjawab Sudah...

"Sedangkan, seharusnya, garasi rumah kita itu kosong, karena semua pada pergi. Nah, pintu utama ini terbuka. Nah itu sekitar jam 12.10 WIB," lanjut dia.

Feby dan Bara juga berupaya memvalidasi kesaksian dari kurir paket ke tukang es buah yang berjualan tak jauh dari rumah mereka.

"Kami juga sempat tanya, siapa yang di sekitar sini saat itu? Ya ada tukang es buah di dekat posko. Nah, kita tanya, katanya memang lihat mobil hitam. Cuma, si tukang paketnya ini sama si tukang es buah ini lupa mobilnya apa," pungkasnya.

Di hari tersebut, ayah Feby bernama Rudolf Tambunan (63) melaporkan ke Polsek Pasar Rebo dan teregistrasi dengan nomor LP / B / 360 / IX / 2023 / SPKT / POLSEK PASAR REBO / POLRES METRO JAKTIM / POLDA METRO JAYA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com