Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cairan “Water Mist” di Jakpus Dicampur Eco-enzyme, Disebut dapat Memakan Polutan

Kompas.com - 09/10/2023, 18:59 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pemerintah Kota Jakarta Pusat menerapkan uji coba penggunaan ecoenzyme ke dalam penyemprotan water mist dari atas gedung, Senin (9/10/2023).

Uji coba itu dilakukan bersama komunitas Ecoenzyme Nusantara secara serentak di 28 gedung wilayah Jakarta Pusat.

"Semakin banyak mikrobakteri yang ditembakkan maka dia akan berkembang biak memakan polutan-polutan," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhanny Sukma di atap gedung kantor Pemkot Jakpus, Senin.

"Jadi semakin banyak polutan yang ditangkap, otomatis akan membersihkan kualitas udara," lanjut dia.

Baca juga: Bertambah 10, Kini 135 Water Mist Terpasang di 121 Gedung di Jakarta

Secara terpisah, Wasekjen I Ecoenzyme Nusantara Pusat Juliana Ojong menjelaskan lebih detail terkait cairan yang digunakan.

"Ecoenzyme adalah cairan multiguna yang merupakan kumpulan kulit buah dan sayuran. Difermentasi selama tiga bulan dan dicampur dengan gula dan air," tutur Juliana.

Berdasarkan penelitian dari Thailand yang telah berlangsung selama 35 tahun, kulit buah dan sayur memiliki enzim yang terdiri dari vitamin-vitamin.

Ketika difermentasi dan terurai, komposisi itu menjadi cairan yang terbukti menambahkan oksigen dan berunsur hara bagi tanah.

Baca juga: 30.000 Benih Pohon Dibagikan Gratis di CFD Sudirman-Thamrin, Demi Kurangi Polusi Udara

"Saat disemprotkan di udara, tentu akan bercampur dengan yang lainnya. Dia pecah menjadi oksigen yang luar biasa dan secara tidak langsung memberikan unsur hara ke tanah," tutur dia.

Selama lima hari ke depan, penyemprotan ecoenzyme ini dilakukan selama dua kali dalam sehari dalam rentang waktu dua jam yakni pukul 09.00-11.00 WIB dan 15.00-17.00 WIB.

Takaran yang digunakan adalah 1 mili ecoenzyme untuk setiap 1.000 mili air.

Dalam sehari, target penyemprotan water mist adalah 1.200 liter per hari.

"Ini simulasi pertama di lima hari satu minggu ini, sehari dua kali tanggal 9-13 Oktober," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com