Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu, Kapolda Metro: Antisipasi Kejadian 1998 dan Pemilu 2019

Kompas.com - 18/10/2023, 14:12 WIB
Rizky Syahrial,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan, kepolisian harus bersiap untuk mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan dalam pemilu 2024. 

Hal ini penting karena Indonesia punya pengalaman pahit dalam pelaksanaan ajang pergantian pemimpin, seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan Pemilu 2019.

Oleh karena itu, Polri bersama TNI hari ini menggelar simulasi pengamanan Pemilu 2024.

Simulasi ini diikuti oleh personel TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Mantap Brata Jaya 2023-2024.

"Berbagai peristiwa sejarah, Jakarta 1998, Jakarta 2019 cukup memberikan pelajaran yang berarti bagi kita semua," ujar Karyoto kepada wartawan, Rabu (18/10/2023).

"Dengan adanya latihan persiapan, ini hanyalah antisipasi. Jaga jaga, bagaimana kita melakukan prosedur tetap (protap) dengan benar dan baik," tambah dia.

Baca juga: Polda Metro Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2024, Cara Hadapi Serangan Fajar hingga Serangan Teroris

Karyoto berharap pesta demokrasi 2024 ini bisa terwujud dengan baik tanpa adanya gangguan.

Ia juga berjanji akan bertindak preemptif, preventif, dan represif saat pengamanan berlangsung.

"Kami sebagai aparat harus betul-betul siap menjalankan tindakan dari tahap preemptif, preventif sampai dengan represif dengan cara-cara yang benar dan baik," terang dia.

Pengamatan Kompas.com, simulasi dimulai dari pengamanan kegiatan kampanye Capres-Cawapres.

Dalam keadaan itu, polisi dihadapkan dengan bagaimana cara menangani penyusup (provokator) ataupun copet saat kegiatan kampanye.

Baca juga: Erick Thohir Bikin Surat Tak Pernah Dipidana sebagai Syarat Cawapres

Selanjutnya, Polda Metro Jaya juga menampilkan simulasi pengamanan "serangan fajar" saat masa kampanye.

Polisi tampak menggeledah dan juga membekukan oknum yang melakukan serangan fajar.

Dalam simulasi berikutnya, polisi juga menampilkan cara menangani massa yang menggeruduk gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Simulasi tersebut menampilkan massa yang terus melawan barisan polisi. Setelah itu terdapat water cannon dan juga simulasi tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Simulasi ditutup dengan pengamanan aksi terorisme. Polda Metro Jaya menampilkan bagaimana menangani teror bom serta baku tembak melawan teroris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com