Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Tangsel Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2024, Massa Kocar-kacir Ditembak "Water Cannon"

Kompas.com - 18/10/2023, 14:39 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polres Tangerang Selatan menggelar simulasi pengamanan pemilu 2024 di Jalan Promoter, Lengkong Gudang, Serpong, pada Rabu (18/10/2023).

Kegiatan ini dilakukan untuk mematangkan kesiapan kepolisian dalam rangka Operasi Mantap Brata Pengamanan Pemilu 2024.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, simulasi ini diawali dengan tahapan pemungutan suara yang digelar di Kantor KPU Tangsel.

Kondisi saat itu awalnya kondusif. Namun, situasi itu seketika mulai memanas setelah hasil pemungutan suara dituding ada kecurangan.

Baca juga: Polda Metro Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2024, Cara Hadapi Serangan Fajar hingga Serangan Teroris

Salah seorang warga mengancam akan mengerahkan massa untuk memprotes hasil pemungutan suara tersebut.

Padahal, petugas sudah mengarahkan warga yang memprotes itu langsung disampaikan dengan membuat laporan ke Bawaslu.

"Ya sudah kalau gitu. Saya enggak janji ya, Pak. Saya bakal bawa massa yang lebih banyak lagi," kata seorang warga yang memprotes.

Tak lama kemudian, massa aksi itu tiba sambil membawa atribut berupa spanduk bertuliskan "Bubarkan KPU".

Baca juga: Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu, Kapolda Metro: Antisipasi Kejadian 1998 dan Pemilu 2019

Di samping itu, personel kepolisian tampak sudah berbanjar membentuk barikade untuk menghalau massa aksi itu.

Para personel kepolisian itu mengenakan atribut lengkap mulai tameng hingga tongkat.

Aksi dorong-dorongan pun tak dapat dihindarkan. Sebab, massa aksi berupaya merangsek barikade kepolisian yang tengah mengamankan pemilu 2024.

Aksi unjuk rasa pun semakin anarkistis. Massa aksi bahkan melempar botol plastik, menendang, hingga memukul petugas menggunakan potongan bambu.

Baca juga: Ganjar dan Mahfud Daftar ke KPU Besok Pukul 11.00 WIB

Kondisi itu pun semakin memanas sehingga bantuan personel dari satuan Brimob Polda Metro Jaya langsung dikerahkan.

Mobil water cannon pun langsung menyemprotkan air untuk memecah konsentrasi massa aksi.

Rupanya, hal itu tak membuat massa bubar tetapi malah semakin anarkis.

Melihat respons massa aksi itu, mobil barakuda beserta tim perintis presisi juga turut dikerahkan.

Sejumlah personel itu langsung menembakkan gas air mata ke arah massa yang membuat mereka kocar-kacir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com