Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok TPA Rawa Kucing yang Sudah Empat Hari Terbakar, Masih Tertutup Asap hingga Kini

Kompas.com - 23/10/2023, 13:06 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Masih ada beberapa titik api yang menyala di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing yang terletak di Kedaung Wetan, Neglasari, Kota Tangerang, Senin (23/10/2023).

Padahal, kebakaran di TPA Rawa Kucing sudah berlangsung selama empat hari terakhir.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah petugas pemadam kebakaran masih berusaha untuk menyisir titik-titik api. Mereka menarik selang dan naik ke atas gunungan sampah, untuk menyiram kebakaran.

Baca juga: BNPB Segera Kirim Helikopter Water Bomber untuk Padamkan Api di TPA Rawa Kucing

Kabut asap pun masih menyelimuti lokasi kebakaran. Asap-asap tebal itu akan tertiup jika angin tiba-tiba berembus kencang.

Kondisi ini membuat petugas yang ada di lokasi, kompak memakai masker, untuk menutup alat pernapasan mereka.

Beberapa dari mereka juga tampak sesekali mengusap air di matanya, karena tak kuasa membendung asap yang menyesakkan dada.

Sejumlah truk pengangkut air turut disiagakan di lokasi guna membantu petugas pemadam menelusuri titik-titik api yang hingga kini masih mengeluarkan asap.

Adapun tumpukan sampah yang ada di TPA Rawa Kucing kini sudah sepenuhnya menghitam akibat dilahap si jago merah.

Baca juga: Kebakaran TPA Rawa Kucing Tak Kunjung Padam, BNPB Siapkan Helikopter Water Bombing

Sebagai informasi, kebakaran di TPA Rawa Kucing terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat (20/10/2023).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahkan turut mengerahkan helikopter water bomber untuk memadamkan api yang tak kunjung padam di TPA Rawa Kucing.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

"Iya (pakai helikopter). Sementara dialokasikan satu unit water bombing," kata Abdul saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/10/2023).

"Tetapi kami masih berkoordinasi dengan AirNav untuk izin dan lain-lain," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com