Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Darurat Bencana Buntut Kebakaran TPA Rawa Kucing Tangerang, Api Tak Kunjung Padam Sejak 5 Hari Lalu

Kompas.com - 24/10/2023, 18:20 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah lima hari berlalu, api yang membakar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kedaung Wetan, Neglasari, Kota Tangerang, tak kunjung padam.

Pemadaman yang dilakukan sejak Jumat (20/10/2023) baru mencapai 60 persen dari total lahan yang terbakar. Pemadaman diperkirakan masih terus berlanjut hingga 3-5 hari ke depan.

Akibat situasi itu, Pemerintah Kota Tangerang menetapkan status darurat bencana daerah. Wali Kota Tangerang Arief Wismanyah mengatakan, status darurat bencana ini akan berlaku hingga 2 November 2023.

Baca juga: Ratusan Personel Masih Berjibaku Padamkan Kebakaran di TPA Rawa Kucing

"(Status darurat bencana sejak) Sabtu (21 Oktober) sampai 2 November atau sampai kondisinya normal," kata Arief saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (24/10/2023).

Dengan demikian, status darurat bencana daerah ini akan berlangsung selama kurang lebih 11 hari, dan bisa diperpanjang sampai api dapat dipadamkan.

Hadapi kendala

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Kota Maryono mengungkapkan beberapa kesulitan untuk memadamkan kebakaran di TPA Rawa Kucing.

"(Kesulitan) karena luasnya ini 10,1 hektar, jadi kami fokuskan dulu di titik pintu 1 dan pintu 2," ujar Maryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Pemkot Tangerang Nyatakan Status Darurat Bencana Imbas Kebakaran TPA Rawa Kucing

Selain karena areanya yang luas, api sulit dipadamkan karena proses pemadaman lewat jalur udara yang terbatas. Satu helikopter water bombing baru dikerahkan pada Senin (23/10/2023).

BPBD tengah berupaya untuk meminta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna meminta helikopter tambahan.

Kami sudah mengajukan dan tinggal menunggu, karena pekerjaan ini (kebakaran hebat) tidak hanya di Kota Tangerang. Ada pekerjaan juga di Bali dan Jambi," tutur Maryono.

Keluhan asap dari warga setempat

Sejumlah warga mengeluhkan kondisi asap imbas kebakaran di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Tangerang. Yuli (35) mengaku kebakaran itu membuat dirinya terpapar kabut asap setiap hari.

Baca juga: Puluhan Mobil Pemadam hingga Helikopter, Ini Peralatan Perang untuk Jinakkan Api di TPA Rawa Kucing

Kondisi itu membuat Yuli agak kesulitan bernapas. Ia lebih banyak menggunakan masker ketika berada di rumah. Kondisi diperparah dengan kemarau panjang yang kini melanda Indonesia.

"Cuaca panas, ditambah kebakaran enggak padam-padam, jadi makin tebal asapnya kalau ada angin," kata Yuli.

Warga lain bernama Fadil (28) juga merasakan asap yang tebal membuat ia lebih sering mengeluarkan air mata. Sebab, matanya terasa amat perih jika kabut asap menebal ketika angin berhembus.

"Mata perih banget. Ini baju juga bau sampah, tapi juga bau asap. Enggak kuat karena ditambah mataharinya panas banget," ujar Fadil.

Baca juga: Asap Pedih nan Menyesakkan akibat Kebakaran TPA Rawa Kucing yang Sudah Empat Hari Tak Padam...

Halaman:


Terkini Lainnya

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Megapolitan
Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Megapolitan
Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Megapolitan
KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Megapolitan
Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com