Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bulan ASN DKI WFH, Kemacetan Turun Tak Sampai 1 Persen

Kompas.com - 24/10/2023, 18:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diberlakukan sejak 21 Agustus, telah berakhir pada 21 Oktober lalu.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi volume lalu lintas atau kemacetan selama WFH bagi ASN.

Hasilnya, selama penerapan WFH itu, kemacetan di Jakarta turun tak sampai 1 persen

"Volume lalu lintas selama penerapan WFH ASN Pemprov DKI 6.800.992. Turun 42.846 dari 6.843.838 kendaraan, atau 0,63 persen," ujar Syafrin dalam keterangannya, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Heru Budi: WFH ASN DKI Sudah Berakhir, Semua Masuk Normal

Syafrin mengatakan, volume lalu lintas tertinggi terjadi pagi hari sekitar pukul 06.00-10.00 WIB.

Jumlah kendaraan mencapai 1.829.492, turun sekitar 26.483 kendaraan atau 1,48 persen.

"Untuk sore selama penerapan WFH ASN Pemprov DKI adalah sebesar 1.739.979 kendaraan per hari atau turun 0,46 persen. Sebelum penerapan WFH dengan rata-rata lalu lintas 1.748.020 kendaraan per hari," ucap Syafrin.

Baca juga: Upaya Heru Hadapi Kualitas Udara yang Tak Kunjung Membaik: Genjot Pemasangan Water Mist dan Perpanjang WFH

Sebagai informasi, WFH untuk ASN DKI diberlakukan sejak 21 Agustus sampai 21 Oktober 2023.

ASN DKI mendapat kesempatan WFH, kecuali ASN yang bekerja di sekolah, rumah sakit, dan bagian pelayanan publik.

Penerapan WFH bagi ASN itu bukan hanya untuk mengatasi persoalan polusi udara, melainkan juga kemacetan saat penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN tahun 2023 di Jakarta.

Kini, penerapan WFH bagi ASN telah berakhir. Semua ASN DKI kembali bekerja dari kantor masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com