Asni mengaku pernah membawa pulang Rp 5 juta dalam satu hari setelah menjual barang dagangannya.
Namun, itu dahulu. Kondisinya berbeda dengan saat ini.
“Ya satu hari ada, Rp 3 juta sampai Rp 5 juta,” ungkap Asni.
Asni mengeluhkan jumlah pelanggan yang kian hari justru malah menurun.
Baca juga: Untuk Pemimpin yang Nanti Terpilih, kalau Bisa Stabilkan Harga Pangan
“Ini sekarang, toko saya di depan, benar-benar enggak ada, kosong. Terkadang satu minggu enggak ada,” ujar Asni.
Saat ditanya apakah dia sudah menjual barang dagangannya untuk hari ini, ia mengucap syukur karena ada satu pembeli.
“Pokoknya jauh (perbedaannya). Sesepi-sepinya, dulu itu bisa belanja ke Tanah Abang ke bisa sekali, dua kali, atau tiga kali. Sekarang, dari Lebaran kemarin, belum pernah belanja lagi,” ucap Asni.
Terkait calon pemimpin Indonesia yang baru pada 2024 mendatang, Asni menggantungkan harapan.
Ia ingin Presiden Indonesia ke-8 nantinya dapat memecahkan masalah sepinya pelanggan di pasar tradisional di tengah gempuran pasar digital.
Baca juga: Harapan Pedagang ke Presiden Mendatang, Bisa Kembali Hidupkan Pasar Tradisional
Oleh karena itu, ia juga berharap pemimpin mendatang turut berperan aktif dalam mempromosikan pasar tradisional.
“Iya gitu harapannya (presiden yang nantinya terpilih turut mempromosikan pasar tradisional),” ucap Asni.
(Tim Redaksi: Baharudin Al Farisi, Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.