JAKARTA, KOMPAS.com - Kontestasi Pemilihan Presiden 2024 sudah memanas. Dua dari tiga pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023).
Mereka yang kini dalam tahap verifikasi adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sepekan kemudian, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan mendaftarkan diri ke KPU pada hari ini, Rabu (25/10/2023).
Dari kejauhan, rakyat menyaksikan pertarungan. Sekaligus menyelipkan harapan kepada siapa pun yang akan menjadi pemimpin di masa depan.
Baca juga: Keluh dan Harap Pedagang Baju di Pasar Koja yang Kian Kesulitan Dapat Pembeli...
Harapan itu salah satunya datang dari sudut kecil di Jakarta Utara. Para pedagang di Pasar Koja Baru menitipkan asa, semoga ada perubahan nasib di bawah presiden dan wakil presiden yang baru nanti.
Sebagai pedagang pasar, Phillips (37) tidak muluk-muluk.
Ia hanya ingin presiden yang bisa menstabilkan harga pangan dan kebutuhan dasar masyarakat Indonesia
"Untuk para pemimpin yang nantinya terpilih, kalau bisa, stabilkan harga pangan dan kebutuhan dasar masyarakatlah. Soalnya harganya enggak stabil," ungkap Phillips saat ditemui Kompas.com di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Curhat Pedagang Baju Pasar Koja: Dulu Dapat Rp 5 Juta Sehari, Kini Satu Pelanggan Sudah Bersyukur
Phillips mengatakan, sudah enam bulan belakangan ini harga pangan dan kebutuhan dasar di Pasar Koja Baru naik turun.
Padahal jika harga-harga tersebut stabil, menurut dia, bisa meningkatkan kembali daya beli masyarakat di pasar-pasar tradisional.
Asni (63), seorang pedagang baju di Pasar Koja Baru menginginkan presiden mendatang bisa memecahkan masalah sepinya pelanggan di pasar tradisional di tengah gempuran pasar digital.
Oleh karena itu, ia juga berharap pemimpin mendatang turut berperan aktif dalam mempromosikan pasar tradisional.
Baca juga: Curhat Pedagang Baju di Pasar Koja: Orang Lewat Saja Enggak Ada
“Iya gitu harapannya (presiden yang nantinya terpilih turut mempromosikan pasar tradisional),” ucap Asni dalam kesempatan yang berbeda.
Asni sudah mengalami penurunan pemasukan selama beberapa tahun terakhir. Pada masa kejayaannya, Asni mengaku pernah membawa pulang Rp 5 juta dalam satu hari.
Namun kini, calon pembeli pun jarang lewat di depan tokonya.