Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK Minta Kampung Iklim di Jakarta Diperbanyak

Kompas.com - 25/10/2023, 13:21 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta warga Jakarta untuk membentuk Kampung Iklim lebih masif.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, Pemprov DKI melalui Dinas LH, wali kota, camat, dan lurah bakal mendorong kelurahan dan RW-RW di Jakarta.

"Ke depan semua kelurahan dan RW di Jakarta harus berorientasi Kampung Iklim. Kami Pemprov DKI siap memfasilitasi dan membina agar RW-RW di Jakarta ini rendah emisi karbon dan berkelanjutan," kata Asep dalam keterangannya, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: 47 RW di Jakarta Dapat Penghargaan Kampung Iklim dari KLHK

Asep menuturkan, Kampung Iklim dapat memberikan dampak baik pada kampung-kampung maupun masyarakat yang terlibat.

"Kampung yang terlibat dalam proklim (program kampung iklim) menjadi nyaman, sejuk, dan lebih tertata sebab dilakukan penghijauan yang merata di seluruh areanya," ucap dia.

Kampung Iklim adalah program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dilakukan di tingkat kampung atau rukun warga (RW).

Mitigasi yakni upaya untuk mengurangi dampak dan risiko yang diakibatkan perubahan iklim dan juga meminimalisasi bencana iklim semakin memburuk.

"Mitigasi dilakukan dengan cara pengelolaan limbah padat, limbah cair, penggunaan energi terbarukan, pengolahan budidaya pertanian, dan tutupan vegetasi," ucap Asep.

Baca juga: Dinas LH DKI Sebut KLHK Bakal Buat Aturan Standardisasi Alat Pengukur Kualitas Udara

Selain itu, bisa juga dengan upaya pengelolaan limbah padat dan cair, yakni dengan menabung di Bank Sampah, mengolah sampah organik melalui komposting dan BSF maggot, serta pengumpulan minyak jelantah.

"Penghematan energi serta menggunakan energi seperti penggunaan lampu LED dan solar cell, budi daya pertanian rendah emisi GRK dengan memanfaatkan pupuk organik, dan meningkatkan tutupan vegetasi juga bisa diterapkan," imbuh Asep.

Sedangkan adaptasi perubahan iklim, lanjut Asep, yakni upaya untuk menyesuaikan diri dengan kondisi perubahan iklim untuk meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan.

Adaptasi perubahan iklim dilakukan dengan aksi pemanenan air hujan dengan memperbanyak penampungan air hujan, peresapan air melalui lubang resapan biopori, penghematan air, sarana atau prasarana pengendali banjir seperti pompa pengendali banjir dan sumur resapan.

Baca juga: Polisi Hentikan Kasus Ferrari Tabrak 5 Pengendara di Senayan

"Peningkatan ketahanan pangan dengan memperbanyak gang hijau dan tanaman produktif serta kolam gizi, pengendalian penyakit terkait iklim dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan jumantik, sanitasi dan air bersih," kata Asep.

Asep berharap, masyarakat dapat terlibat aktif dalam mengurus tugas masing-masing yang berkaitan dengan rencana tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com