Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kereta Masuk Bengkel, 103 Perjalanan LRT Jabodebek Dibatalkan

Kompas.com - 26/10/2023, 05:49 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Operasional belasan train set atau rangkaian kereta api milik LRT Jabodebek diberhentikan sementara waktu karena harus masuk bengkel. 

Bagian roda dalam rangkaian kereta itu mengalami keausan.

"Total ada 18 train set yang rodanya sudah aus. Jadi belasan train set ini harus masuk ke bengkel bubut untuk diperbaiki," kata Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Banyaknya rangkaian kereta yang masuk ke dalam bengkel pada akhirnya berpengaruh pada operasional LRT selama beberapa hari ke depan.

Baca juga: Tidak Kapok meski LRT Jabodebek Berulang Kali Gangguan, Penumpang: Maklum, Masih Baru...

Kus mengatakan, pihaknya terpaksa memangkas ratusan perjalanan karena hanya sedikit rangkaian kereta yang tersedia.

"Kini hanya 9 train set yang tersedia. Artinya ada 103 perjalanan yang kami batalkan saat ini," tutur dia.

Kus mengungkapkan LRT Jabodebek normalnya menjalankan 16 rangkaian kereta setiap harinya.

Sebanyak 16 rangkaian kereta itu diketahui melayani 234 perjalanan di seluruh stasiun LRT Jabodebek.

Baca juga: Kesal Tak Ada Pengumuman Gangguan Perjalanan LRT Jabodebek, Penumpang: Aku Jadi Telat!

Di lain sisi, berkurangnya rangkaian kereta pada akhirnya menyebabkan waktu tunggu atau headway yang cukup lama di setiap stasiun.

Kini, pengguna setia LRT Jabodebek harus menunggu hingga 40 menit lamanya untuk menikmati moda transportasi ini.

"Dengan 9 train set yang beroperasi, headway-nya antara 30-40 menit di semua stasiun. Waktu tunggu menjadi lama karena banyak perjalanan yang kami batalkan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com