JAKARTA, KOMPAS.com - Maria Loreta (54), penjaga ketahanan pangan Nusa Tenggara Timur (NTT) lewat sorgum, berhasil menjuarai Generasi Bangkit Kompas.com.
Akrab disapa Mama Sorgum, ia menjadi pemenang Generasi Bangkit kategori pejuang bumi dengan perolehan voting sebanyak 2.911.
"Dengan apresiasi ini, ini memotivasi terutama teman-teman petani (sorgum), 'mama sorgum menang, kami juga akan memenangkan pertarungan di ladang kering," kata dia dalam acara Selebrasi Generasi Bangkit, Sabtu (28/10/2023).
Baca juga: Jadi Pemenang Generasi Bangkit Kompas.com, Pendiri LiFE Papua Bangga
Menurut Maria Loreta, kemenangan itu dapat membuat para rekan petani sorgum di NTT menjadi lebih percaya diri.
Lebih lanjut, mereka tergolong "menang" menghadapi situasi iklim yang terus berubah seperti saat ini.
Sebab, sorgum termasuk jenis pangan lokal yang sangat adaptif dengan situasi saat ini.
"Ini nyata. Kita harus berubah, tidak bisa hanya berharap dari padi," ucap Maria Loreta.
Ia menjelaskan, bukan berarti masyarakat Indonesia harus dilarang untuk makan nasi.
Namun, mereka juga perlu tahu bahwa Nusantara memiliki pangan lokal yang sangat beragam di daerah masing-masing, termasuk sorgum di NTT.
"Kita harus berubah untuk generasi ke depan bangsa Indonesia memiliki generasi muda yang sehat karena keanekaragaman pangan lokal," terang dia.
Baca juga: Pejuang Literasi di Papua dan Mama Sorgum dari NTT, Inilah Pemenang Generasi Bangkit Kompas.com
Adapun Maria Loreta merupakan salah satu yang masih berupaya membangun kesadaran masyarakat NTT untuk memproduksi dan mengonsumsi sorgum.
Ia memulai perjalanan menanam pangan lokal itu karena sepiring sorgum bertabur parutan kelapa dari tetangga pada tahun 2007.
Rasanya yang enak membuat Maria Loreta giat mencari benih sorgum selama tiga tahun.
Pada 2010, ia berhasil membawa pulang 15 kilogram bibit sorgum untuk ditanam di lahan yang sudah disiapkan.
Maria Loreta menambahkan, sejak saat itu, gerakannya semakin masif karena bergabung dengan Yaspensel Keuskupan Larantuka. Seban, ia mendapat banyak dukungan.