Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Paspampres Cekcok dengan Istri Sebelum Bunuh Imam Masykur

Kompas.com - 30/10/2023, 12:29 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oknum anggota Paspampres Praka Riswandi Manik sempat cekcok dengan istrinya sebelum menghabisi nyawa warga Aceh bernama Imam Masykur.

Hal itu terungkap dalam sidang dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Militer II, Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).

Oditur Militer Tinggi II Jakarta Letkol (Chk) Upen Jaya Supena mengatakan, awalnya Riswandi yang baru pulang dinas dari Solo, Jawa Tengah, dihubungi oleh terdakwa lainnya, Praka Jasmowir, untuk menggerebek toko obat milik Imam.

"Bahwa pada hari Jumat, tanggal 11 Agustus 2023, saat terdakwa 1 (Riswandi) sedang berada di rumah dinas Paspampres, Cikeas, Kabupaten Bogor, terdakwa 3 (Praka Jasmowir) menghubungi terdakwa 1 dengan berkata, 'Gimana, Lae, besok jadi tidak? Jam berapa?'. Maksudnya untuk membahas penggerebekan toko obat ilegal," kata Upen di ruang sidang.

Baca juga: 3 Anggota TNI Pembunuh Imam Masykur Hanya Tertunduk Saat Tiba di Pengadilan Militer

Namun, Riswandi mengatakan tak bisa ikut karena sudah berjanji akan membawa jalan-jalan keluarganya.

"Terdakwa 1 menjawab, 'Saya baru pulang dari Solo, kegiatan RI 3, saya rencana mau jalan-jalan bersama anak dan istri'," kata Upen.

Tak habis akal, Jasmowir kemudian mengajak terdakwa Praka Heri Sandi untuk merayu Riswandi. Rayuan Jasmowir dan Heri akhirnya membuat Riswandi luluh.

Riswandi lantas membatalkan rencana liburan bersama keluarganya pada 12 Agustus 2023.

"Istri Riswandi bertanya, 'Mau ke mana, Yah, ini kan hari libur. Kita kan mau jalan-jalan'," ujar Upen menirukan perkataan istri Riswandi.

"(Riswandi menjawab), 'Saya ada urusan sama kawan-kawan'," imbuh Upen.

Baca juga: 3 Anggota TNI Pembunuh Imam Masykur Jalani Sidang Pakai Seragam Dinas, Tangan Diborgol

Mendengar itu, istri Riswandi terdiam dan merenung. Istri Riswandi kemudian menangis karena sang suami memilih pergi bersama dua rekannya.

Meski istrinya menangis, Riswandi tetap meminta Jasmowir dan Heri untuk menjemputnya di rumah dinas, sebelum menggerebek toko obat milik Imam.

"Bahwa sekitar pukul 07.00 WIB, setelah selesai mandi, terdakwa 1 menghubungi terdakwa 3, bilang, 'Wir, aduh Wir, saya sama istri cekcok, saya enggak bisa ke sana, kalian saja ke sini'," papar Upen.

Mereka bertiga kemudian pergi ke toko Imam dan menculik korban.

Baca juga: Sebelum Habisi Imam Masykur, Anggota Paspampres Ancam Ibu Korban dan Minta Uang Rp 50 Juta

Imam pun tewas usai diculik dari toko obatnya di wilayah Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan. Dia juga dianiaya.

Jasad Imam ditemukan di aliran sungai kawasan Karawang, Jawa Barat.

Selain tiga prajurit TNI, ada tiga warga sipil yang terlibat kasus ini. Mereka adalah AM dan Heri, dua orang penadah hasil kejahatan para prajurit TNI.

Satu lagi yakni Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar Praka Riswandi Manik. Ketiga warga sipil itu sudah ditangkap Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com