Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 4 Kasus Cacar Monyet di Jakarta Barat, Gejalanya Demam hingga Muncul Lesi

Kompas.com - 31/10/2023, 18:17 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari mengungkapkan gejala cacar monyet yang paling banyak dikeluhkan pasien yakni demam hingga munculnya lesi pada kulit.

"Ditemukan banyak melenting di kulit. Selain itu demam, nyeri sendi, dan pusing," ungkap Erizon melalui pesan singkat, Selasa (31/10/2023).

Adapun hingga saat ini tercatat empat kasus cacar monyet di Jakarta Barat.

Baca juga: 7 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta Selatan

Erizon menyampaikan, keempat pasien itu tidak berhubungan satu sama lain.

Pasien cacar monyet itu pun tak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.

"(Penularan ke pasien) masih ditelusuri, tidak ada pola yang jelas. Bisa dari mana saja (penularan cacar monyet)," ujar dia.

Ia melanjutkan, saat ini para pasien tengah diisolasi di rumah sakit. Para pasien juga dalam kondisi stabil.

Erizon memastikan bahwa Pemkot Jakarta Barat masih melakukan surveilans terhadap temuan kasus cacar monyet itu.

"Itu (penularan) masih kami selidiki dengan survelians, karena itu mesti kami telusuri dari mana. Kayaknya memang dari sini saja (penularan lokal), bukan dari mana-mana," jelas Erizon dalam kesempatan sebelumnya.

Baca juga: Apa Saja Rekomendasi IDI Soal Penanganan Cacar Monyet di Indonesia?

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan ada penambahan kasus cacar monyet atau monkeypox di DKI Jakarta per Jumat (27/10/2023).

Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati membeberkan, kasus cacar monyet bertambah dari sebelumnya 13 menjadi 17 orang. Dua di antaranya dari luar DKI Jakarta.

"Pasien yang masuk dalam kasus positif aktif itu bergejala ringan dan tertular dari kontak seksual. Semua pasien adalah laki-laki usia 25-50 tahun," tutur Ani.

Dari 16 pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit, masih ada 11 orang yang bergejala atau suspek. Selain itu, 20 orang lainnya yang menjalani tes PCR dinyatakan negatif cacar monyet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com