Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membentangkan 1 Kilometer Kain Persatuan di Monas...

Kompas.com - 06/11/2023, 09:32 WIB
Xena Olivia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara Lingga Nasution menimpali, mereka datang ke Monas sebagai salah satu ikon di Indonesia.

“Kita ingin mengulosi Indonesia. Ingin mempersatukan, tidak ada unsur politik sama sekali,” tegas dia.

Tahun depan, mereka berencana untuk kembali menggelar tarik ulos lagi di Monas. Namun, dengan kain yang lebih panjang lagi.

Mereka juga berharap agar Presiden RI Joko Widodo bisa menetapkan 17 Oktober sebagaimana hari ulos nasional.

“Sebagaimana hari batik nasional, supaya ulos bisa dipakai oleh seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Lingga.

Warga ikut antusias

Baca juga: Masih Kebanjiran, Warga Kebon Pala Pertanyakan Fungsi Sodetan Ciliwung

Selama pembentangan ulos berlangsung, warga sekitar yang kebanyakan terdiri massa aksi damai bela Palestina, tampak antusias saat ikut menarik kain hingga terbentang sempurna.

“Ayo, lagi. Sebentar, tunggu dulu! Boleh tarik lagi!” begitu sahut-sahutan mereka saat kain dibentangkan.

Salah satunya Zahra (36) asal Tapanuli Utara yang menetap di Jakarta. Awalnya, dia ikut aksi damai untuk menyuarakan panggilan hatinya terhadap Palestina.

Rasa senangnya memuncak saat melihat ada aksi tarik ulos ini.

“Suka sekali, jadi kan biar enggak ada perbedaan. Karena berita Palestina kan cenderung jadi meluncur ke (konflik) agama. Dengan acara ini (tarik ulos) menunjukkan semua baik, bukan dari agamanya,” kata Zahra kepada Kompas.com.

Dia turut berharap agar seluruh masyarakat bisa lebih damai dan memperkuatkan persatuan.

“Jangan jadikan perbedaan jadi masalah,” ujar dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Erlangga (28) asal Ciracas, Jakarta Timur. Dia mengaku terkejut akan adanya aksi ini.

“Jujur, kaget dan bangga, sih. Meski aku bukan orang Batak, tapi senang bisa ambil bagian untuk aksi-aksi yang bisa mempersatukan,” tutur Erlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com