JAKARTA, KOMPAS.com - Rojapih (61) masih mengingat betul bagaimana tanah yang berada di halaman rumahnya tiba-tiba longsor.
Waktu itu, penghujung Agustus 2023, terdengar suara gemuruh dari bawah tanah Jalan Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Saya lupa persisnya tanggal berapa, tapi saya masih ingat bagaimana suara riuh yang terjadinya pagi itu, sekitar pukul 03.00 WIB," kata dia kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).
Rojapih mulanya mengira suara itu berasal kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Tanjung Barat.
Ia menduga suara itu berasal dari insiden kecelakaan karena rumah Rojapih berada persis di pinggir jalan tersebut.
Baca juga: Turap Saluran di Pasar Minggu Ambles, Teras Rumah di Atasnya Ikut Longsor
"Saya pikir ada kecelakaan, tetapi suaranya kok beda. Suaranya bukan seperti ini, 'duarrr'. Suaranya kok kayak gemuruh gitu, seperti apa ya, susah saya deskripsikan," tutur dia.
Rojapih tak menampik suara gemuruh itu sempat membuat takut keluarganya.
Terlebih, sang istri dan ketiga anaknya kebetulan masih terjaga setelah membantunya menutup warung kopi.
"Semua pada panik, karena kami tidak tahu itu suara apa. Kami juga tak berani mengecek keluar saat itu," ungkap dia.
Singkat cerita, Rojapih akhirnya memberanikan dirinya untuk mengecek keadaan di luar rumah setelah suara gemuruh hilang.
Baca juga: Turap Ambles di Pasar Minggu yang Bikin Longsor Teras Rumah Warga Mulai Diperbaiki
Ketika melongok ke halaman depan rumahnya, betapa kagetnya Rojali karena turap saluran penghubung (PHB) di depan rumahnya ambles.
Beberapa barang pribadinya bahkan ikut terjatuh ke dalam saluran dan akhirnya hanyut terbawa air.
"Alhamdulillah alat elektronik, kayak mesin cuci selamat. Paling hanya peralatan rumah tangga, kayak alat masak gitu yang hanyut," ucap dia.
Rojapih mengaku menderita kerugian jutaan rupiah imbas peristiwa ini.
Sebab, tak hanya barang pribadinya yang hanyut, kanopi di halaman depan rumahnya pun ikut terdampak.
Sejumlah asbes yang digunakan sebagai kanopi hancur lantaran ada salah satu penyangga yang ikut terdampak longsoran.
Baca juga: Keluh Korban Turap PHB Ambles di Pasar Minggu: Longsor Sempat Didiamkan 1 Bulan
"Kerugian di atas Rp 5 juta kira-kira. Ada barang rumah tangga saya yang hanyut juga soalnya," tutup dia.
Sebagai informasi, turap saluran PHB yang ambles di depan rumah Rojapih berada persis di pinggir Jalan Raya Tanjung Barat.
Akibat musibah itu, rumah yang dihuni keluarga Rojapih terkena dampaknya.
Pantauan Kompas.com pada Kamis (9/11/2023), halaman depan rumah Rojapih nyaris tak bersisa.
Halaman depan dengan lebar kira-kira dua meter itu ambles sebagian akibat longsoran.
Akibatnya, sebuah kanopi yang membuat teduh rumah Rojapih harus dihancurkan.
Sebab, kanopi yang dipasang dari susunan asbes itu sudah tak memiliki pijakan untuk berdiri.
Menyoal penyebab ambruknya turap, Rojapih mengaku, semua ini berawal dari keretakan yang muncul di bagian atas turap.
Bagian turap yang retak kemudian terus menyebar dan semakin parah dari hari ke hari.
"Mulanya retak-retak dulu. Retakannya sudah ada sejak awal tahun kayaknya. Lalu, karena air masuk ke dalam retakan, bagian dalam turap mungkin menjadi rapuh," kata dia saat ditemui di kediamannya.
Puncaknya, lanjut Rojapih, terjadi pada penghujung Agustus 2023.
Saat itu, wilayah Pasar Minggu sempat diguyur hujan deras selama beberapa jam yang mengakibatkan volume air deras seketika.
"Saluran air di depan rumah saya ini kan jalur utama. Ada dari arah Tanjung Barat dan komplek seberang. Nah, air dari komplek seberang itu yang akhirnya bikin turap jebol. Soalnya langsung menghantam turap depan rumah" tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.