Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Korban Turap PHB Ambles di Pasar Minggu: Longsor Sempat Didiamkan 1 Bulan

Kompas.com - 09/11/2023, 19:47 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Rojapih (61) menjadi korban amblesnya turap saluran penghubung (PHB) di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Halaman rumah Rojapih yang berada persis di bibir PHB, hancur sebagian karena tanah yang berada di bawahnya longsor.

Namun, Rojapih mengaku sempat ada pembiaran oleh pemerintah terkait meski peristiwa longsor sudah sebulan berlalu, atau sejak Agustus 2023.

Baca juga: Turap Saluran di Pasar Minggu Ambles, Teras Rumah di Atasnya Ikut Longsor

"Waktu kejadian, saya langsung lapor ke RT, RW, hingga kecamatan. Terus enggak ada pemberitahuan lebih lanjut, ada perbaikan atau enggak. Itu lebih dari sebulan kayaknya," kata dia kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).

Rojapih sebenarnya telah menanyakan perihal perbaikan turap kepada sang RT, tetapi dirinya hanya diminta untuk terus menunggu.

"Saya tanya terus ke RT, katanya disuruh tunggu terus," tutur dia.

Baca juga: Turap Ambles di Pasar Minggu yang Bikin Longsor Teras Rumah Warga Mulai Diperbaiki

Setelah sebulan tidak ada kabar, barulah titik terang dari dinas terkait muncul pada Oktober 2023.

Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan mulai melakukan perbaikan turap yang amblas pada 31 Oktober 2023.

"Kan kejadian Agustus, baru dibenerin akhir Oktober kemarin," ungkap dia.

Akibat peristiwa ini, Rojapih mengaku menderita kerugian jutaan rupiah. Terlebih, sejumlah barang pribadinya hanyut ke saluran air saat turap longsor.

"Kerugian di atas Rp 5 juta kira-kira. Ada barang rumah tangga saya yang hanyut juga soalnya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com