Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Tampung Kali di Jakarta Disebut Sudah Tak Memadai, Pemprov DKI Diminta Percepat Normalisasi

Kompas.com - 09/11/2023, 18:50 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI dari Fraksi PDI-P Pantas Nainggolan meminta Pemprov segera menuntaskan normalisasi untuk mengendalikan banjir di Jakarta.

Menurut Pantas, daya tampung sejumlah kali di DKI Jakarta saat ini sudah tak lagi memadai ketika hujan deras.

"Saya pikir harus normalisasi karena dalam keadaan normal aja, kapasitas semua sungai sudah tidak memadai. Itu yang harus dipercepat," kata Pantas saat dikonfirmasi, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Sodetan Kelar, Kini Jokowi Minta Heru Budi Selesaikan Normalisasi Kali Ciliwung

Pantas mengatakan, normalisasi itu harus dilakukan di samping upaya Pemprov DKI Jakarta menyediakan pompa stasioner untuk mengatasi banjir.

"Tapi dalam faktanya memang tidak bisa lagi diapa-apakan. Mau tidak mau ya harus direlokasi," kata Pantas.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga harus memastikan kesiapan waduk. Bukan hanya di Jakarta, melainkan juga yang ada di Jawa Barat yakni Waduk Ciawi dan Sukamahi.

"Yang perlu ditingkatkan ke depan ya itu tadi, kesiapan dicek kembali, semua pompa pompa yang ada. Kemudian sosialisasi kepada warga yang akan terdampak," ucap Pantas.

Baca juga: Dianggap Warga Tak Mempan Atasi Banjir, Begini Kerja Sodetan Ciliwung Pecah Debit Air ke KBT

Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI mengaku telah melakukan sejumlah upaya guna mengantisipasi dampak musim hujan, khususnya banjir.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris SDA DKI Jakarta, Hendri mengatakan, terdapat lima upaya yang telah dan akan terus dilakukan oleh Dinas SDA DKI Jakarta.

"Sesuai arahan dari Pak Pj Gubernur Heru, kami di Dinas SDA secara konsisten untuk terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi dampak musim hujan dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak," ujar Hendri.

Kelima upaya yang dilakukan SDA DKI itu yakni optimalisasi pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir, penanganan banjir rob melalui National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), serta pengerukan waduk atau sungai dan saluran.

"Keempat, pemeliharaan sarana dan prasarana. Kelima, pemetaan banjir dan genangan," ujar Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com