Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Pembunuhan Pegawai MRT di KBT Cakung: Korban Dibunuh saat COD Mobil, Pelaku Terlilit Utang Rp 3 Miliar

Kompas.com - 12/11/2023, 09:16 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Karyawan PT MRT Jakarta (Perseroda) bernama Disa Dwi Yarto ditemukan tewas mengambang di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung Barat, Jakarta Timur, pada Jumat (10/11/2023).

Disa tewas dibunuh oleh empat orang pelaku berinisial R (29), IS (31), JS (48), dan satu pelaku lain yang identitasnya belum diketahui.

Kronologi

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan, rencana pembunuhan itu didalangi oleh R lantaran ia tengah terlilit utang sebesar Rp 3 miliar.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Karyawan MRT: Ditikam di Mobil, Jasadnya Dibuang di KBT Cakung

"Motif para pelaku adalah ekonomi, yang mana saudara R memiliki utang Rp 3 miliar," kata Titus kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).

Kemudian, R mengajak IS, JS, dan satu pelaku lain untuk membunuh Disa agar bisa membawa kabur mobil milik korban.

"Para pelaku ingin mengambil barang korban dengan cara menghilangkan nyawa korban. (Modusnya) berpura-pura menjadi pembeli mobil Fortuner 2020 milik korban," kata Titus.

Dalam melancarkan aksinya, para pelaku kemudian mengajak korban untuk cash on delivery (COD) sambil menunjukkan bukti transfer palsu.

"Pelaku bertemu dengan korban dan menunjukan bukti transfer palsu yang telah diedit," ujar Titus.

Saat itu, Disa tidak percaya terhadap bukti transfer yang ditunjukkan pelaku sehingga memutuskan untuk pulang.

Rupanya, para pelaku yang saat itu mengantarkan korban pulang langsung mengeksekusinya di dalam mobil.

Baca juga: Motif Pembunuhan Karyawan MRT di KBT Cakung: Pelaku Terlilit Utang Rp 3 Miliar

"Para tersangka melakukan aksinya dengan menyayat leher korban dan menusuk beberapa kali ke dada korban. Kemudian, korban dibuang di saluran air KBT Cakung," ucap Titus.

Mayat korban mengambang di KBT

Usai dibunuh dan dibuang ke KBT Cakung, jasad Disa ditemukan mengambang di antara eceng gondok dan tumpukan sampah.

Pantauan Kompas.com di lokasi, mayat pria yang bertubuh gempal itu mengenakan kaus berwarna biru dan celana pendek cokelat.

Tubuh mayat itu dalam posisi telungkup. Hanya bagian punggung saja yang tampak dari permukaan air.

Titik mayat itu ditemukan berada tepat di bawah sebuah jembatan. Di atas jembatan, ditemukan bercak darah yang masih segar.

Untuk kondisi mayatnya sendiri, terdapat luka sayatan menganga dan tampak cukup dalam.

Baca juga: Pegawai MRT Tewas Mengapung di KBT Cakung, Ada Luka Sayat di Leher

Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra mengatakan, ada lima luka tusukan pada dada, luka sayatan pada pergelangan tangan sebelah kiri, dan lebam pada punggung tangan sebelah kiri.

"Luka di tangan kemungkinan (bentuk) perlawanan, lukanya dari sajam (senjata tajam)," ujar Panji kepada wartawan Jumat (10/11/2023).

Pelaku ditangkap

Selang sehari dari penemuan mayat korban, polisi berhasil menangkap R, IS, dan JS, sedangkan satu pelaku lain masih buron. Ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Disa.

Titus Yudho Ully mengatakan, pihaknya menangkap para tersangka setelah menggelar penyelidikan selama kurang lebih 24 jam.

"Kami berhasil mengamankan tersangka yang berinisial R sebagai yang memiliki ide, IS sebagai eksekutor, dan JS sebagai penadah," kata Titus.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Pegawai MRT Jakarta Disa Dwi Yarto

R dan IS ditangkap di salah satu hotel kawasan Cilegon, sedangkan JS ditangkap di rumahnya. Titus tidak mengungkapkan lebih detail lokasi rumah JS.

"Pelaku (awalnya) sempat ingin melarikan diri ke luar kota," ucap dia.

(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, M Chaerul Halim, Ihsanuddin, Fabian Januarius Kuwado)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com