Ngabila mengatakan, masa inkubasi penyakit cacar monyet dari tertular hingga muncul gejala cukup panjang, yakni berkisar 3 hingga 21 hari.
"Masa inkubasi cukup panjang dari tertular sampai muncul gejala bisa tiga hingga 21 hari, tersering enam sampai dengan 10 hari," ujar Ngabila.
Ngabila menegaskan, penularan cacar monyet bisa melalui droplet berupa liur, dahak yang mengontaminasi tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual.
"Masyarakat jangan panik, akan tetapi perlu waspada. Lakukan beberapa cara mencegah sakit dan mencegah kematian," kata Ngabila.
Ngabila menyampaikan, masyarakat perlu segera datang ke fasilitas kesehatan apabila menemukan gejala cacar monyet berupa demam, lenting isi air, dan luka pada kulit, terlebih disertai benjolan.
"Untuk kontak erat dari kasus positif juga dilakukan pemeriksaan lab segera untuk deteksi dan pengobatan dini," kata Ngabila.
Baca juga: Dinkes DKI Sebut Pasien Cacar Monyet Harus Diisolasi di Rumah Sakit
Ngabila menegaskan bahwa pasien yang terkonfirmasi cacar monyet tak disarankan isolasi mandiri.
Ia mengimbau, pasien cacar monyet harus diisolasi di rumah sakit yang memiliki kelengkapan alat dan tenaga kesehatan yang memantau.
"Diusahakan isolasi di rumah sakit langsung," ujar Ngabila.
Ngabila menambahkan, pemerintah tak menanggung biaya langsung bagi pasien cacar monyet yang diisolasi di rumah sakit.
Namun, pasien bersangkutan dapat diisolasi di rumah sakit dengan menggunakan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau asuransi lain.
"RS dengan BPJS atau pribadi atau juga dengan asuransi swasta," kata Ngabila.
Baca juga: 29 Pria Warga DKI Cacar Monyet, Dinkes Sebut dari Kelompok Berisiko Tinggi
Ngabila menyebut ada lima cara pencegahan cacar monyet yang bisa dilakukan oleh masyarakat, berikut caranya :
1. Menjaga kebersihan diri dengan rajin memakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terutama jika sedang sakit dan bertemu orang sakit.
2. Hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan jerawat, luka, lenting isi air di kulitnya.
3. Berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya.
4. Hindari kontak wajah dengan wajah, mulut, kulit, dan barang sehari-hari yang dipakai penderita, beberapa di antaranya alat mandi dan alat tidur.
5. Melakukan vaksinasi monkeypox yang sudah ada di Indonesia dengan jumlah terbatas dan diperuntukkan untuk kelompok berisiko tinggi.
(Tim Redaksi: Muhammad Isa Bustomi, Tria Sutrisna, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.