Ia berpandangan, upaya tersebut bisa berbahaya meski Ketua KPU menyebut itu adalah MoU.
"Apa yang saya lihat di situ, segala gerak-gerik aktivitas dari penyelenggara maupun pengawas Pemilu, yakni KPU di daerah dan juga Bawaslu di daerah itu termonitor oleh Polres setempat. Kalau tujuannya baik, benar, enggak ada masalah. Seperti 2019 itu dilakukan pasca pencoblosan untuk mengawasi surat suara," ujar Aiman.
"Tapi ini jauh sebelum masa kampanye sudah dilakukan hal itu. Pertanyaannya, ada apa?" lanjutnya.
Menurut Aiman, ketika gerak-gerik aktivitas penyelenggara dan pengawas Pemilu semua terdokumentasi dengan baik, maka bukan tidak mungkin ada arahan untuk memenangkan Prabowo-Gibran dari oknum Polri.
"Misalnya, ketika ada hal-hal yang dirasa bisa dikasuskan, maka kemudian ada potensi intimidasi terhadap penyelenggara maupun pengawas pemilu yang ujung-ujungnya adalah memenangkan pasangan tertentu," jelasnya.
"Ini bukan tidak mungkin terjadi, sangat mungkin dan punya potensi yang luar biasa. Nah, saya yakin di institusi kepolisian juga banyak sekali yang masih memiliki nurani dan mempertahankan idealismenya, mempertahankan netralitasnya," tuturnya.
Baca juga: Buka Suara soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral pada Pemilu 2024, Aiman Witjaksono: Itu Fakta
Saat dikonfirmasi pada Senin lalu, Aiman Witjaksono mengatakan belum tahu soal dirinya dilaporkan ke polisi.
Namun, apabila laporan diproses, Aiman mengaku siap diproses oleh polisi.
"Sebagai warga negara yang baik harus menjalani semua yang diatur dalam undang-undang," jelas Aiman saat dikonfirmasi, Senin.
Aiman menjelaskan, apa yang ia sampaikan dalam video di Instagramnya merupakan sebuah fakta.
"Semua yang saya sampaikan kemarin adalah apa yang saya alami, atau itu adalah fakta," kata Aiman.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pernyataannya soal oknum Polri tidak netral pada Pemilu 2024 bukan lah sebuah hoaks.
"Bukanlah, masa saya sampaikan hoaks? Saya kan wartawan (nonaktif)," pungkas Aiman.
(Tim Redaksi: Rizky Syahrial, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.