Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan WNI Bawa Keluar Keluarga dari Gaza, Tiga Kali Bolak-balik Perbatasan hingga Risiko Dibombardir

Kompas.com - 16/11/2023, 13:02 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

TANGERANG, KOMPAS.com - Muhammad Husein, warga negara Indonesia (WNI) sekaligus relawan kemanusiaan akhirnya kembali ke Tanah Air usai dirinya berhasil dievakuasi dari Gaza Selatan, Palestina.

Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu (15/11/2023) sore, Husein mengaku senang bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat.

"Alhamdulillah, dengan doa teman-teman semua se-Indonesia, kami bisa tiba di Indonesia dengan selamat. Saya senang," kata Husein di Bandara Soekarno Hatta, Rabu.

Sampaikan terima kasih

Baca juga: Pulang ke Indonesia, WNI yang Dievakuasi dari Gaza: Terima Kasih, Prosesnya Tidak Mudah

Husein menyampaikan, ia sangat berterima berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah membantu mengevakuasi dirinya beserta istri dan kedua anaknya.

Sebab, ia tahu betul bagaimana sulitnya untuk keluar dari wilayah konflik melalui pelintasan perbatasan Rafah, Palestina-Mesir.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, pak Jokowi, Menlu Retno Marsudi dan KBRI Kairo yang sudah membantu kami keluar dari Gaza setelah melalui proses yang tidak mudah," kata Husein.

"Berkali-kali kami datang ke Rafah, berkali-kali kami juga kembali ke rumah di Gaza dengan risiko kematian yang tidak mudah," tambah dia.

Meski senang bisa kembali ke Indonesia dengan selamat, Husein juga merasa sedih harus meninggalkan keluarganya yang masih berada di Gaza, Palestina.

Dalam konflik antara kelompok Hamas dengan Israel, ada 11 kerabat dari istri Husein, Jenan Yunus Ikhlas, menjadi korban.

"Saya sebenarnya sangat sedih, sangat berat ketika harus meninggalkan keluarga kami di Gaza. Saat itu, hari ketika kami meninggalkan Gaza, 11 kerabat istri saya meninggal," ucap dia.

Baca juga: Cerita WNI Dievakuasi dari Gaza, Tidak Mudah dan Berisiko Dibombardir

Sebut proses evakuasi tak mudah

Husein menjelaskan, proses evakuasi dari Gaza guna menyelamatkan diri tidak berjalan mudah.

Sebab, proses evakuasi membutuhkan waktu yang lama lantaran tak ada transportasi dari Gaza menuju perbatasan Rafah, Palestina.

"Kami enggak mudah mendapatkan transportasi di Gaza ke Rafah karena tidak ada bahan bakar dan risiko bombardir terus terjadi setiap hari," kata Husein.

Selain itu, Husein juga harus menunggu namanya tercantum di dalam daftar evakuasi.

Namun, penentuan nama-nama warga negara asing yang dievakuasi juga diputuskan oleh berbagai pihak sehingga ia harus bolak-balik berkali-kali dari Gaza menuju Rafah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com