Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, DPRD DKI Tetapkan Pengganti Anggota Fraksi PSI Anthony Winza Probowo

Kompas.com - 16/11/2023, 12:40 WIB
Tria Sutrisna,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Bamus DPRD DKI Jakarta Misan Samsuri mengatakan, rapat paripurna penggantian eks anggota DPRD DKI fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anthony Winza Probowo akan dilaksanakan, Senin (20/11/2023).

Posisi Anthony di Komisi B DPRD DKI Jakarta bakal digantikan oleh kader PSI lain, yakni Shinta Yosefina. Dalam rapat tersebut, DPRD DKI Jakarta bakal melangsungkan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan.

"Rapat Paripurna akan digelar pada hari Senin, 20 November 2023, pekan depan. Calon pengganti yang akan diambil Sumpah dan Janji PAW sisa masa Jabatan 2019-2024 dari Fraksi PSI yaitu Shinta Yosefina," ujar Samsuri dalam keterangan resminya, Kamis (16/11/2023).

Samsuri berharap, Shinta dapat memberikan kontribusi yang baik untuk pembangunan di Jakarta. Dia juga berharap pengganti Anthony itu bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat Ibu Kota

Baca juga: Kuliah di Harvard University, Kader PSI Anthony Winza Mundur dari DPRD DKI Jakarta

“Mudah mudahan penggantinya ini nanti sama lah dengan bung Anthony yang bisa membawa kemaslahatan DKI Jakarta,” ucap Samsuri.

Untuk diketahui, Kader PSI Anthony Winza Probowo mengundurkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada Juli 2023.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mengatakan, Anthony mengundurkan diri karena hendak melanjutkan pendidikan di Harvard University, Amerika Serikat.

"Terkait pengunduran diri Bro Anthony Winza sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, Bro Anthony mendapatkan kesempatan emas diterima dan belajar di salah satu kampus terbaik di dunia," ujar Elva dalam keterangannya, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Saat Rapat Paripurna, Sejumlah Anggota DPRD DKI Kompak Pakai Syal Palestina

Menurut Elva, posisi Anthony Winza di Fraksi PSI dan Komisi B DPRD DKI Jakarta akan digantikan oleh kader PSI lainnya lewat mekanisme PAW.

Anthony merupakan salah satu kader PSI di DPRD DKI Jakarta yang sempat menjadi sorotan.

Sebab, dia mengkritik alokasi anggaran pengadaan komputer/server yang mencapai Rp 128,9 miliar dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2020.

Dalam pembahasan mengenai anggaran itu, Anthony bahkan terlibat cekcok dengan rekan satu komisinya dari Fraksi PDI-P, Cinta Mega.

Mereka cekcok dalam rapat pembahasan rancangan APDB DKI Jakarta 2020 di ruang rapat Komisi C Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (5/12/2019) malam.

Cinta menuding Anthony menyebarkan materi yang dibahas di dalam rapat kepada wartawan

Meski Cinta tidak menjelaskan materi rapat yang dimaksud, belakangan anggota Dewan lainnya menyiratkan bahwa materi rapat yang disebarkan Anthony adalah anggaran pengadaan komputer senilai Rp 128,9 miliar.

Baca juga: Sahkan APBD DKI 2024, DPRD Minta Penggunaan Anggaran Penanganan Macet Tepat Sasaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com