Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjambret HP Bocah di Kramatjati Beraksi Secara Acak

Kompas.com - 18/11/2023, 06:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penjambret HP milik bocah perempuan berinisial ACL (13) beraksi secara acak.

ACL dijambret oleh WPA alias Cekon (24) dan IH alias Iam (25) sampai ia terseret sejauh 10 meter di Jalan Kober, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023) siang.

"Modus operandinya memang mereka bergerak secara mobile untuk mencari target. Mereka pilih target yang sekiranya mudah diambil HP-nya," kata Kapolsek Kramatjati Kompol Rusit Malaka ketika dikonfirmasi, Jumat (17/11/2023).

Pada Jumat pekan lalu, para pelaku yang berprofesi sebagai pengamen ini kebetulan melintas di Jalan Kober.

Baca juga: Bocah SD Gagalkan Aksi Jambret, Kapolda Lampung: Anak Pemberani

Mereka berboncengan menggunakan satu unit sepeda motor Honda Beat berwarna merah berpelat nomor B 4384 TDH.

Pada saat yang sama, ACL sedang berjalan kaki dengan teman-temannya untuk membeli seblak. Tangan kanannya sambil menggenggam ponsel.

Melihat bocah perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 5 itu menenteng ponsel, para pelaku langsung beraksi.

"Salah satu pelaku, WPA yang dibonceng, dia menarik HP milik korban secara paksa," kata Rusit.

WPA menarik ponsel ACL sampai korban terseret sejauh 10 meter sebelum akhirnya tersungkur.

Baca juga: Penjambret HP Bocah di Kramatjati Ditangkap di Dua Lokasi Berbeda

Menurut keterangan para pelaku, mereka beraksi karena masalah ekonomi.

"HP hasil kejahatan telah dijual di konter HP di Pasar Rebo. Hasil kejahatan mereka terjual senilai Rp 750.000," tutur Rusit.

Pada Rabu (15/11/2023), Polsek Kramatjati berhasil menangkap para pelaku beserta motor yang digunakan.

Para pelaku dibawa ke Polsek Kramatjati untuk penyidikan lebih lanjut, dan disangkakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.

Sedang jajan seblak

Sebelumnya, ACL dijambret saat hendak membeli seblak bersama teman-temannya pada Jumat sekitar pukul 13.00 WIB.

Di tengah perjalanan, ada dua laki-laki saling berboncengan sedang melintas dari arah yang sama.

"Lihat anak saya bawa dan nenteng HP, mereka langsung putar balik. Langsung dipepet dan ambil (HP) dari belakang," ungkap Sularno (44) selaku ayah ACL, Jumat.

Baca juga: Polisi Tangkap Penjambret HP di Kramatjati yang Sebabkan Bocah Terseret 10 Meter

Berdasarkan rekaman kamera CCTV, tampak detik-detik pria berjaket putih menjambret ponsel ACL.

Sesaat setelah ponsel diambil, ACL langsung menarik jaket yang pelaku gunakan. ACL berniat untuk menghentikan para pelaku. Namun, ia justru tertarik sampai sedikit berlari karena masih enggan melepaskan genggamannya dari jaket pelaku.

Ia baru tersungkur saat tangannya dipukul dan pelaku berjaket hitam menancap gas.

"Sempat ditarik hoodie-nya. Cuma namanya kekuatan anak perempuan masih kelas 6 SD, jadi tangannya dikeplak. Anak saya tersungkur jatuh," ujar Sularno.

Pada hari yang sama, Sularno langsung melapor ke Polsek Kramatjati agar pelaku lekas ditangkap. Ia tidak ingin kejadian yang menimpa sang buah hati terulang pada orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com