DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris tidak terima usulan Komisi A DPRD Depok untuk mencopot Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Depok terkait polemik menu pencegah stunting dalam program pemberian makanan tambahan (PMT).
"Apanya dievaluasi? Apanya dicopot? Sudah bagus kok kerjanya. Jangan cuma kesalahan sedikit, karena setetes nila merusak susu sekotak," ucap Idris saat ditemui usai rapat Paripurna DPRD Depok, Rabu (22/11/2023).
Idris mengatakan Pemkot Depok juga telah mengevaluasi program ini. Dinkes telah mengevaluasi vendor catering PMT di Tapos yang tidak menyiapkan makanan sesuai ketentuan.
Baca juga: Kejanggalan Menu Cegah Stunting di Depok: Ada Foto Idris-Imam, Meski Pakai APBN
"Kalau mau evaluasi yang lainnya dah, evaluasi semuanya. Yang vendor sudah kita evaluasi di Tapos. Karena mereka enggak sanggup menanggani sekian puluh ribu rantang istilahnya, akhirnya mundur juga, sebelum dimundurkan," ungkap Idris.
Adapun pencopotan vendor di Tapos ini terjadi karena mitra tersebut tidak memahami aturan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Akibatnya terjadilah kesalahan penyajian menu pada hari pertama PMT berlangsung yang berimbas pada ramainya kritik dari masyarakat.
Baca juga: Ramai Kritikan Soal Makanan Pencegah Stunting di Depok, Komisi A DPRD Minta Kadinkes Dicopot
Saat seharusnya hari pertama sampai hari keenam yang disajikan berupa kudapan, Kecamatan Tapos justru menyajikan paket nasi, kuah sop, dan tahu rebus pada hari pertama program PMT berjalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.