DEPOK, KOMPAS.com - Tradisi bajamba yang digelar oleh suku Guci Minangkabau di kota perantauan Depok, cukup ampuh menjadi obat rindu akan kampung halaman di Sumatera Barat.
Inilah yang dirasakan Jusnia (43) ketika mengikuti bajamba di Masjid Al Musafir, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. Wanita asal Pariaman itu sudah merantau sejak tahun 1998 ke Kota Depok mengikuti suaminya.
Namun, kata Jusnia, belum pernah sekali pun ia mengikuti acara seperti ini selama merantau. Padahal di kampung halamannya, bajamba adalah tradisi tahunan yang selalu ada saat memperingati Maulid Nabi.
Baca juga: Rayakan Maulid Nabi dengan Makan Bajamba, Tradisi Minangkabau yang Dibawa Para Perantau...
Jadi, walaupun selalu pulang kampung setiap tahun, tapi bagi Jusnia, berkumpul dengan orang seperantauan di tanah orang, tetap jadi hal yang istimewa.
"Asal dari Padang Pariaman, dari tahun 1998 sudah merantau ke Depok. Kesannya ya senang banget, kan sudah lama merantau, tapi saya sendiri belum pernah merasakan suasana kampung bareng perantau lain kayak gini. Sekarang ngerasain. Terus bisa kumpul-kumpul silaturahmi sama saudara," ucap Jusnia saat ditemui di acara Bajamba, Minggu (26/11/2023).
Kesan serupa juga disampaikan perantau lain bernama Yuliar (53). Walau bajamba di perantauan lebih sederhana, namun tetap menyenangkan untuk diikuti.
"Di Sumbar (Sumatera Barat) biasanya ada setiap tahun pas Maulid Nabi. Kalau di kampung kan suasananya lebih gede lagi, lebih banyak yang ikut. Di sini kan memang terbatas, tapi tetap senang lah, bisa masak ramai-ramai, makan ramai-ramai dengan saudara," ujar dia seraya tersenyum.
Adapun bajamba, merupakan tradisi sebuah sajian yang memang dibuat pada saat peringatan Maulid Nabi di tanah Sumatera Barat.
Tradisi itu kerap dibawa para perantau untuk mengobati rindu akan kampung halaman, seperti yang berlangsung kini.
Di sinilah para perantau suku Minangkabau bisa menemukan hidangan-hidangan langka yang jarang ditemui pada Rumah Makan Padang umumnya. Termasuk sambalado tanak, ikan asam padeh, kacang taruang, sambal kacuko, dan sambalado jariang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.