Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan Warga Cililitan Sudah Sebulan Layanan Air PAM Bermasalah: Terpaksa Beli Air Lagi, padahal Rutin Bayar

Kompas.com - 03/12/2023, 07:10 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah sekitar satu bulan warga RT 002/RW 14, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, mengalami krisis air karena layanan Perumda Air Minum Jaya (PAM JAYA) bermasalah.

Air PAM di wilayah itu sudah mati selama sekitar satu bulan. Air yang tadinya mengalir deras langsung mengecil sampai saat ini.

Warga bernama Mentari (30) mengaku tidak mengetahui apa penyebabnya. Di RT tersebut, ada sekitar 15 keluarga lainnya yang air PAM-nya juga bermasalah.

Sebagian warga sudah melapor ke kantor PAM Jaya yang berada di kawasan Pasar Induk Kramatjati pada pertengahan November 2023.

Baca juga: Air PAM Bermasalah Sebulan, Warga Cililitan: Sudah Bayar tapi Layanan Begini!

Namun, sampai saat ini, belum ada penanganan dan kabar terbaru dari pihak PAM Jaya. Dari perusahaan air itu hanya mengatakan ada kebocoran pipa.

"Tapi, sampai sekarang enggak tahu sudah ketemu atau belum titik bocornya karena sampai saat ini air belum mengalir normal," ungkap Mentari, kepada Kompas.com, Kamis (30/11/2023).

Kecewa padahal sudah rajin bayar

Mentari dan warga lainnya kecewa dengan layanan PAM Jaya karena mereka tidak pernah telat membayar tagihan air.

Sebab, layanan air akan langsung disegel oleh PAM Jaya jika mereka telat bayar.

"Warga sangat kecewa karena sudah bayar enggak pernah telat, tapi airnya malah begini," kata dia.

Baca juga: Krisis Air di Tambora, PAM Jaya Sebut karena Kebocoran Pipa di Petamburan

Ia juga kecewa karena layanan air di rumahnya hanya mengalir dua jam setiap hari dengan debit yang kecil sejak sebulan terakhir.

"Hanya sekitar dua jam sehari (mengalir), sehabis itu mati total enggak mengalir. Mulai mengalir lagi bisa besok pagi lagi," ucap Mentari.

Pada siang dan malam hari, aliran air memang mati total. Jika menyala, alirannya lebih kecil dan hanya mengalir selama beberapa menit.

Mengecilnya debit air membuat Mentari sekeluarga kesulitan berkegiatan sehari-hari untuk mencuci, mandi, dan masak.

Untuk mengisi ember berukuran 41 x 18 sentimeter, butuh waktu 30 menit sampai ember benar-benar penuh.
Sebelum air PAM Jaya bermasalah, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ember tersebut hanya lima menit.

Baca juga: PAM Jaya Targetkan Pembuatan Reservoir Komunal Rampung di 2024

Terpaksa beli air galon ekstra

Mentari kini terpaksa membeli air galon isi ulang dan menampung hujan untuk kebutuhan sehari-hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com