JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah sekitar satu bulan warga RT 002/RW 14, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, mengalami krisis air karena layanan Perumda Air Minum Jaya (PAM JAYA) bermasalah.
Air PAM di wilayah itu sudah mati selama sekitar satu bulan. Air yang tadinya mengalir deras langsung mengecil sampai saat ini.
Warga bernama Mentari (30) mengaku tidak mengetahui apa penyebabnya. Di RT tersebut, ada sekitar 15 keluarga lainnya yang air PAM-nya juga bermasalah.
Sebagian warga sudah melapor ke kantor PAM Jaya yang berada di kawasan Pasar Induk Kramatjati pada pertengahan November 2023.
Baca juga: Air PAM Bermasalah Sebulan, Warga Cililitan: Sudah Bayar tapi Layanan Begini!
Namun, sampai saat ini, belum ada penanganan dan kabar terbaru dari pihak PAM Jaya. Dari perusahaan air itu hanya mengatakan ada kebocoran pipa.
"Tapi, sampai sekarang enggak tahu sudah ketemu atau belum titik bocornya karena sampai saat ini air belum mengalir normal," ungkap Mentari, kepada Kompas.com, Kamis (30/11/2023).
Mentari dan warga lainnya kecewa dengan layanan PAM Jaya karena mereka tidak pernah telat membayar tagihan air.
Sebab, layanan air akan langsung disegel oleh PAM Jaya jika mereka telat bayar.
"Warga sangat kecewa karena sudah bayar enggak pernah telat, tapi airnya malah begini," kata dia.
Baca juga: Krisis Air di Tambora, PAM Jaya Sebut karena Kebocoran Pipa di Petamburan
Ia juga kecewa karena layanan air di rumahnya hanya mengalir dua jam setiap hari dengan debit yang kecil sejak sebulan terakhir.
"Hanya sekitar dua jam sehari (mengalir), sehabis itu mati total enggak mengalir. Mulai mengalir lagi bisa besok pagi lagi," ucap Mentari.
Pada siang dan malam hari, aliran air memang mati total. Jika menyala, alirannya lebih kecil dan hanya mengalir selama beberapa menit.
Mengecilnya debit air membuat Mentari sekeluarga kesulitan berkegiatan sehari-hari untuk mencuci, mandi, dan masak.
Untuk mengisi ember berukuran 41 x 18 sentimeter, butuh waktu 30 menit sampai ember benar-benar penuh.
Sebelum air PAM Jaya bermasalah, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ember tersebut hanya lima menit.
Baca juga: PAM Jaya Targetkan Pembuatan Reservoir Komunal Rampung di 2024
Mentari kini terpaksa membeli air galon isi ulang dan menampung hujan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kalau saya beli satu galon khusus dipakai untuk masak saja. Sebagian warga ada yang sampai pakai air hujan untuk nyuci baju," ucap Mentari.
Mentari sekeluarga memang masih bisa menggunakan air PAM yang ditampung selama dua jam setiap paginya.
Namun, ia harus sangat irit dalam menggunakannya untuk mandi dan kebutuhan rumah tangga seperti mencuci pakaian.
Baca juga: Pantau Perekrutan Pegawai PAM Jaya, Sekda DKI Pastikan Tak Ada Titipan
Untuk minum, Mentari memang selalu menggunakan air galon isi ulang. Kali ini, ia membeli satu galon ekstra untuk kebutuhan memasak.
"Kalau untuk masak, selama air mati (siang sampai malam) pakai air galon isi ulang. Sambil nunggu air nyala lagi saja," kata dia.
Sampai saat ini, pihak PAM Jaya juga belum memberi informasi terkini seputar aliran air yang bermasalah kepada warga RT 002/RW 14 Cililitan.
(Tim Redaksi : Nabilla Ramadhian, Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.