“Saya ambil (untung) tipis-tipis saja. Imbasnya, biasa kalau pelanggan beli 1 kg, sekarang belinya seperempat, sekitar Rp 30.000,” kata Ramdan.
Baca juga: Harga Cabai Tembus Rp 120.000 di Jakarta, Mendag Zulhas Minta Pemda Subsidi Ongkos Angkut
Usai mengetahui harga cabai di Ibu Kota tembus sampai Rp 120.000 per kilogram, Zulhas meminta pemerintah daerah (pemda) memberikan subsidi ongkos angkut cabai.
“Harganya Rp 100.000-120.000 (per kilogram). Memang masih mahal, ya,” ujar Zulhas.
"Oleh karena itu, saya coba minta dari pemerintah daerah. Di grosirnya itu bisa ongkos angkutnya ditanggung oleh pemerintah, sehingga dia (harga cabai) bisa turun,” sambung dia.
Zulhas berpendapat, tingginya harga cabai bisa memengaruhi tingkat inflasi di Indonesia.
“Kami terus cari jalan agar (harga) cabai ini bisa diatasi, karena akan berpengaruh kepada inflasi. Walaupun memang setiap Desember begitu biasanya," imbuh dia.
Adapun, alasan harga cabai yang meroket di Jakarta adalah karena tak ada daerah penanaman cabai. Hal itu menyebabkan seluruh pasokan cabai diambil dari luar Jakarta.
Baca juga: Tinjau Pasar Johar Baru Jakarta, Mendag Zulhas: Jelang Nataru, Harga Bapok Stabil
“Nah, di Jakarta kan enggak ada tanam cabainya. Masih ambil dari daerah,” celetuk Zulhas.
(Tim Redaksi: Xena Olivia, Nursita Sari, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.