Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdiri di Tepi Sungai, Sejumlah Bangunan di Sukatani Bekasi Ditertibkan Satpol PP

Kompas.com - 12/12/2023, 15:13 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Satpol PP Kabupaten Bekasi menertibkan bangunan liar yang berdiri di sepanjang tiga kilometer tepi Sungai Sekunder (SS) Pulo Sirih Desa Sukadarma, Sukatani, sampai Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Senin (11/12/2023).

Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi Surya Wijaya mengatakan, penertiban dilakukan sebagai upaya pencegahan banjir di Kabupaten Bekasi.

"Kegiatan penertiban ini dapat menormalisasi sungai sehingga alirannya lancar, tidak menyebabkan banjir," kata Surya kepada wartawan, Selasa (12/12/2023).

Baca juga: Jeratan Cinta dan Utang yang Berujung Kematian Perempuan di Bekasi

Selain untuk mencegah banjir, penertiban bangunan liar itu juga bertujuan untuk membenahi sistem pengairan sawah milik warga.

"Serta untuk mengairi pesawahan. Kita lihat bersama, sungai ini mulai dangkal, makanya kami tertibkan bangunan liar ini," ucap Surya.

Surya menjelaskan, penertiban dilakukan setelah pihaknya memberikan surat teguran sebanyak tiga kali kepada para pemilik bangunan.

Melalui surat teguran itu, pemilik diminta membongkar sendiri bangunannya.

Namun, para pemilik bangunan tidak mengindahkan teguran tersebut.

"Dalam teguran itu, kami tidak hanya memberikan surat, tapi bagaimana memberikan sosialisasi serta mengomunikasikan kepada masyarakat, agar mereka menyadari bahwa lahan ini akan dipergunakan oleh pemerintah," ucap Surya.

 Baca juga: Pemkab Bekasi Bentuk Tim Pengawas untuk Jaga Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

Sementara itu, Camat Sukatani Agus Dahlan mengatakan, setelah penertiban tersebut, rencananya sungai di Pulo Sirih akan dinormalisasi oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK).

Pihak kecamatan juga telah bersurat kepada SDABMBK untuk melebarkan jalan setelah proses normalisasi selesai.

"Pelebaran dilakukan karena jalan ini adalah salah satu jalan penghubung antara Sukatani, Sukakarya, serta Pebayuran," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com