Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Uskup Agung pada Natal 2023: Pemilu Damai dan Jangan Buang Makanan

Kompas.com - 26/12/2023, 08:08 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana khidmat terasa saat umat katolik melaksanakan misa Natal di Gereja Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (25/12/2023).

Sekitar 3.000 jemaat memenuhi gereja ketika misa pontifikal digelar pada pukul 08.30 WIB.

Misa pontifikal dipimpin langsung oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo. 

Baca juga: Wisata Malam Hari di Monas Week, Ada Air Mancur Menari dan Video Mapping Bertema Natal

Ia mengajak jemaat untuk berdoa, menyanyikan lagu-lagu, hingga menyampaikan khotbah dengan penuh kekhidmatan.

Ia turut mengucapkan selamat Natal kepada umat yang hadir.

"Saya ingin mengucapkan selamat Hari Raya Natal. Semoga Kristus yang damai sungguh hadir membawa damai di tengah keluarga dan komunitas kita," ujar Suharyo saat membuka misa Natal.

"Dan semoga keutamaan-Nya sebagai manusia mendorong kita semua untuk semakin teguh dan setia mengikuti Dia," tambahnya.

Baca juga: Gembiranya Anak-anak Rayakan Natal 2023 di Gereja Katedral Jakarta, Dapat Hadiah dari Sinterklas

Pesan Natal 2023

Suharyo mengungkapkan, manusia hidup berlandaskan etika dan moralitas. Ini diungkapkannya, saat menyampaikan makna di balik tema Natal 2023, "Kemuliaan kepada Allah dan Damai Sejahtera di Bumi".

Menurut dia, salah satu hal yang tengah diperbincangkan belakangan ini ialah etika dan moralitas.

"Dari mana asal-usul yang mewajibkan kita untuk terus melandaskan hidup kita pada etika yang baik dan benar," kata dia.

Suharyo menjelaskan, akar permasalahan tersebut merujuk pada tiga hal, yakni khalik, makhluk, dan akhlak.

Ketiga unsur tersebut menunjukkan bagaimana manusia seharusnya bersikap termasuk kepada Tuhan dan sesama makhluk.

Baca juga: Pimpin Misa Natal di Katedral, Kardinal Suharyo: Seperlima Anak Kita Mengalami Kekurangan Gizi

"Sebagai makhluk, dia mempunyai hubungan dengan sang khalik, sang pencipta. Maka di hadapan sang khalik, manusia yang adalah makhluk itu tanggung jawabnya adalah sembah sujud," tutur Suharyo.

Selain itu, ia berpesan supaya manusia sebagai makhluk bisa berbakti kepada sesama.

Dia menyebut, akhlak manusia bakal terpancarkan dengan adanya kemuliaan yang dilakukan dalam kepeduliannya.

"Kalau dikatakan manusia tidak berakhlak itu bukan pujian. Itu artinya dia menyalahi dirinya sebagai makhluk karena sebagai makhluk dia harus bersembah sujud kepada Allah," kata dia.

Baca juga: Syukur Jemaah Bisa Misa Malam Natal 2023 di Katedral, Terasa Seperti Sebelum Pandemi

Pesan pemilu damai

Bertepatan dengan perayaan Natal 2023, Suharyo juga meminta umat Katolik tidak golput saat Pemilu 2024.

Pesan Pemilu damai ini disampaikan agar jemaat memilih calon presiden dan calon wakil presiden dengan cerdas.

“Kepada umat Katolik, silakan datang untuk ikut memilih calon-calon pemimpin kita. Dengan suara hati masing-masing, tidak ada paksaan. Kalau saya mengatakan ‘pilih ini (calon presiden)’ nanti saya di-kartu merah oleh Paus,” ujar Suharyo.

Ia pun mengimbau jemaat menentukan pilihan pemimpin negara sesuai hati nurani. Suharyo kemudian mengingatkan agar jemaat memilih pemimpin dengan mempertimbangkan segala aspek.

"Karena sudah diumumkan lembaga resmi berwenang kita juga mesti menjaga persatuan, tetap damai, karena ciri yang sangat istimewa dari bangsa kita adalah persatuan," ungkap dia.

Baca juga: Misa Malam Natal, Pemuda Muslim Bantu Amankan dan Sebrangi Jemaat Katedral Jakarta

Singgung isu kelaparan

Dalam kesempatan itu, Suharyo turut menyampaikan supaya umat Katolik tidak membuang-buang makanan.

Pasalnya, banyaknya sisa makanan yang dibuang mencapai angka Rp 300 triliun. Padahal, 21,6 persen anak di Indonesia masih mengidap stunting.

"Memang makanan yang dibuang sebagai sampah pada tahun 2022 kalau di-rupiah-kan jumlah Rp 330 triliun," jelas Suharyo.

"Sementara anak-anak kita kurang gizi, makanan yang dibuang sekian banyak," imbuh dia.

Oleh karena itu, Suharyo meminta umat Katolik menyadari bahwa membuang makanan sama dengan merampas hak orang lain.

Baca juga: Pesan Natal 2023, Uskup Agung Sampaikan Manusia Harus Hidup Berlandaskan Etika

Dia mengajak umat lebih peduli kepada sesama dengan tidak membuang makanan.

"Kadang-kadang matanya lebih besar dari pada perutnya. Dipesan tetapi nanti tiga perempat (porsinya) dibuang, hanya sedikit saja yang dicicipi. Itu termasuk dosa merampas hak orang miskin," tuturnya.

Ia pun berpandangan, perbaikan gizi pada anak untuk mencegah stunting bukan hanya tanggung jawab negara, melainkan juga kesadaran masyarakat.

Suharyo lalu menyoroti temuan banyaknya orangtua yang justru membiarkan anak mereka stunting agar mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

"Alasannya supaya kalau anak-anak itu tetap stunting, tetap kurus, tetap kurang gizi. Itu kan di luar pemikiran kita. Mestinya bantuan kepada anak-anak ya sampai, pada nyatanya tidak," papar Suharyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com