JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau warga ibu kota untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kelima.
“Kami berharap supaya bapak-ibu dalam kondisi sehat memastikan sudah vaksinasi Covid-19, sehingga bisa beraktivitas dengan lebih aman,” ucap Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati, dilansir dari TribunJakarta.com, Selasa (26/12/2023).
Ani menambahkan, Dinkes DKI juga mengimbau masyarakat memakai masker dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Baca juga: Kemenkes Konfirmasi 2 Orang Terinfeksi Covid-19 Meninggal, Salah Satunya Varian JN.1
Dengan begitu penularan Covid-19 diharapkan bisa terminimalkan.
“Silakan pakai masker dan jangan lupa terapkan PHBS,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan beberapa minggu terakhir.
Namun, Budi memastikan, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia ini masih di bawah level satu pandemi virus corona yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Level satu pandemi menurut WHO adalah 56.000 kasus aktif per minggu.
Budi juga menyebut, tingkat keparahan pasien Covid-19 minim, terbukti dari rendahnya bed occupancy rate (BOR) atau persentase pemakaian tempat tidur di rumah sakit akibat kasus Covid-19.
Menurut data terbaru Kemenkes, ada 9 kasus kematian akibat Covid-19, yang seluruhnya merupakan pasien dengan komorbid atau penyakit penyerta, di antaranya serangan jantung atau stroke.
Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Naik, Warga yang Tahun Baruan di Sudirman-Thamrin Diimbau Pakai Masker
“Jadi saya rasa sih masih dalam kondisi yang tidak terlalu mengkhawatirkan,” ujar Budi.
Budi menerangkan, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan karena masuknya subvarian baru virus corona bernama JN.1.
Kemenkes melakukan penelusuran terhadap 77 sampel kasus Covid-19 pada minggu kedua bulan Desember 2023. Hasilnya, dari 77 sampel, ada 43 persen kasus subvarian JN.1.
Kemudian, ada 16 persen subvarian XBB 1.16, kemudian sebanyak 12 persen lainnya merupakan kasus Covid-19 subvarian XBB 1.9.1.
“Jadi JN.1, XBB adalah subvarian dari Omicron. Kalau Sars Cov 2 itu kakeknya, Omicron itu ayahnya, nah ini kira-kira anaknya,” terang Budi.
Kemenkes memprediksi, kenaikan kasus Covid-19 masih akan terjadi dan mencapai puncaknya pada Januari 2024.
Baca juga: Dinkes DKI Sebut Covid-19 Varian JN.1 Punya Ciri Khas, Bisa Terlihat dari Lidah