Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathurrohman

Analis Kejahatan Narkotika

Kasus Ammar Zoni: Penjara atau Rehabilitasi?

Kompas.com - 30/12/2023, 13:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LAGI-lagi Ammar Zoni ditangkap petugas karena masalah narkoba. Setelah pertama kali kasusnya terungkap pada saat masih bujangan pada 2017 lalu, tahun ini aktor sinetron tersebut harus dua kali berurusan dengan penegak hukum.

Yang membuat publik terhenyak adalah Ammar Zoni baru dua bulan bebas dari hukuman tujuh bulan penjara.

Masyarakat sempat yakin bahwa masalah narkoba yang menjeratnya tahun 2017 lalu adalah yang terakhir karena perubahan hidup pascakasus tersebut.

Apalagi, artis yang menjadi idola kaum hawa tersebut kemudian menikah dengan artis cantik berdarah Belgia, Irish Bella, dan mempunyai dua orang anak. Hidupnya tampak bahagia dan dianggap sudah selesai dengan masalah penyalahgunaan narkoba.

Pernyataan-pernyataan Ammar Zoni yang menunjukkan sesal, bahkan turut mengampanyekan narkoba tidak berguna, diapresiasi oleh publik.

Namun, narkoba tetaplah narkoba. Zat psikoaktif yang terkandung di dalamnya telah kadung membuat sarafnya beradaptasi dengan sempurna untuk terus menerima, bahkan meminta narkoba.

Imajinasi kenikmatan zat psikoaktif memang perkara sulit. Semakin dalam seseorang pernah menikmatinya, semakin sulit dia melangkah keluar untuk melupakannya.

Ruangan tempat saya bekerja juga menjadi salah satu ruangan yang digunakan para asesor dalam mewawancarai para penyalahguna.

Satu di antara pertanyaan yang saya suka dari asesor medis adalah, apakah klien masih ingat rasanya sabu, ekstasi, ganja, atau sinte?

Pertanyaan tersebut adalah tipikal pertanyaan retoris karena jawabannya selalu sama. Mereka mengingat dengan baik seperti apa nikmatnya narkoba-narkoba tersebut. Terdapat kesan mendalam.

Sementara pertanyaan yang saya nanti dari asesor hukum adalah dari mana atau bagaimana mereka mendapatkan narkotika yang mereka gunakan. Akses pengguna terhadap sumber barang ini penting untuk ditelusuri.

Menelusuri sumber barang

Selalu terdapat sinyal dua arah antara penyedia (baca: pengedar) dan pengguna narkotika. Pengguna akan mencari penyedia. Jika tidak punya akses langsung, maka dia akan meminta kepada orang lain yang dianggap punya akses.

Pada kasus pertama Ammar Zoni tahun 2017 lalu, ia kedapatan memiliki ganja puluhan gram yang disita Polres Jakarta Pusat.

Lingkungannya tampak memfasilitasi dalam penyediaan barang yang masih diharamkan sepenuhnya di Indonesia tersebut.

Sementara kasus kedua, awal 2023, Polres Jakarta Selatan menyita sabu sekitar satu gram. Ammar berkomplot dengan supirnya untuk mendapatkan narkotika stimulant tersebut dari kampung Narkoba Boncos, Jakarta Pusat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com