Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Penangkapan Dramatis Saipul Jamil, Polisi Incar Asisten sejak Awal

Kompas.com - 06/01/2024, 14:07 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan kronologi penangkapan penyanyi dangdut Saipul Jamil di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2024).

Syahduddi mengatakan, penangkapan Saipul dan asistennya bermula ketika sang pedangdut selesai melaksanakan shalat dzuhur di wilayah Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat.

"Di situ (sembari menunggu Saipul shalat), asisten sekaligus drivernya itu bernama S (Steven) itu melakukan transaksi jual beli narkoba tanpa sepengetahuan SJ (Saipul Jamil)," ujar Syahduddi saat jumpa pers di Polsek Tambora, Sabtu (6/1/2024).

Baca juga: Fakta-fakta Saipul Jamil Ditangkap Polisi: Hanya Diamankan dan Negatif Narkoba

Syahduddi menuturkan, pihaknya lantas mengejar mobil yang dikemudikan S sampai di tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Daan Mogot.

"Ketika petugas datang mengenakan pakaian sipil dan menjelaskan bahwa kami polisi, SJ panik dan tidak mempercayainya," tuturnya.

Syahduddi mengatakan, saat itu Saipul mengaku berusaha mencari kantor polisi karena tak percaya yang menangkapnya itu merupakan anggota polisi.

"Saat mobil berhenti dekat jalur busway, SJ diminta buka kaca pun masih keberatan atau menolak," paparnya.

Syahduddi menduga Saipul menganggap dirinya mau dibegal atau dirampok sehingga panik.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Saipul Jamil Negatif Narkoba | Warga Jakarta Diimbau Waspadai Bencana Hidrometeorologi | 5 Kali Ibra Azhari Ditangkap Terkait Narkoba

"Di dalam tayangan video jelas yang disampaikan bahwa dia (Saipul) teriak-teriak bahwa akan dirampok atau dibegal," ujarnya.

Alhasil, terjadilah penangkapan Saipul yang begitu dramatis seperti yang tersebar di media sosial.

Sementara itu, Saipul Jamil menuturkan, selama dibawa "berkeliling" oleh Steven itu dia tidak mengetahui kalau asistennya terlibat narkoba.

Selain itu, Saipul juga mengaku tidak mempunyai salah apa pun sehingga ia tidak memberhentikan mobilnya.

"Terus terang saya merasa tidak punya salah tiba tiba ada motor sebelah kiri saya menyuruh berhenti tapi dengan cara yang tidak baik otomatis refleks sebenarnya," ucap Saipul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com